Kata Ustaz: Adab Bercanda, Jangan Rendahkan Martabat Orang

Kata Ustaz: Adab Bercanda, Jangan Rendahkan Martabat Orang

Tim detikcom - detikHot
Rabu, 30 Mar 2022 06:04 WIB
Habib Abdullah
Habib Abdullah dalam Islam Itu Indah. Foto: dok. Channel Youtube Islam Itu Indah
Jakarta -

Tindakan Will Smith yang menampar Chris Rock di panggung Oscar 2022 heboh. Will Smith tak terima Chris Rock melontarkan candaan yang dianggap menyinggung kondisi Jada Pinkett Smith yang mengidap Alopecia hingga harus memangkas habis rambutnya.

Awalnya Will Smith terlihat tertawa dengan candaan Chris Rock. Namun, tiba-tiba saja ia berjalan naik ke arah panggung. Tanpa kata-kata, ia pun menampar wajah Chris Rock dengan keras dan turun lagi.

Chris Rock membuat lelucon soal Javier Bardem dan sang istri, Penelope Cruz, yang mendapatkan nominasi di Oscar. Kemudian ia mulai membahas penampilan Jada Pinkett Smith dengan rambut plontos yang dimiripkan dengan karakter film GI Jane.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Will Smith meminta Chris Rock tak membawa-bawa istrinya. Momen itu jadi kontroversi, ada yang mendukung aksi Will Smith membela sang istri, ada juga yang menilainya terlalu berlebihan.

Kata Ustaz melihat peristiwa itu ingat tentang adab bercanda. Menurut Habib Abdullah, bercanda ada adabnya agar tidak menyakiti atau merendahkan martabat orang lain.

ADVERTISEMENT

Berikut penjelasan Habib Abdullah dilihat dalam tayangan Islam Itu Indah:

Terkait bercanda, karena manusia ini nggak luput dari bercanda. Apa sih bercanda itu? Candaan itu adalah fungsinya untuk melepas stres.

Kadang-kadang kita lagi taklim gini, lagi dengerin kajian dan sebagainya ada guru yang menyampaikannya dengan bercanda. Tujuannya biar apa? Biar rileks, biar ilmu yang kita serap itu masuk. Beberapa kajian-kajian juga dimasukinya dengan gaya santai. Karena apa? Agar penjelasannya santai biar masuk ke kita. Begitu juga candaannya baginda Nabi Muhammad.

Candaan Nabi Muhammad itu kalau dideskripsikan oleh para alim ulama bahwa candaanya tidak merendahkan martabat orang yang diajak bercanda. Yang diajak bercanda Nabi justru tidak merasa direndahkan, tapi justru merasa senang dengan apa yang disampaikan oleh Baginda Rasulullah SAW.

Juga candaan Nabi Muhammad SAW, itu sarat akan ilmu pengetahuan. Luar biasa candaannya Rasulullah, membuat seseorang bertambah ilmu.

Di antaranya ketika Rasulullah SAW didatangi seorang nenek tua, ketika itu nenek itu bertanya pada Rasulullah, 'Ya Rasulullah apakah aku ini akan masuk ke dalam surga?' Akhirnya kata Baginda Nabi Muhammad SAW, 'Wahai Nenek nanti tidak ada di surga nenek-nenek.' Nenek tertegun nangis. Akhirnya Baginda Rasulullah, apakah Baginda tega? Bukannya tega, akhirnya Nabi ngomong 'Wahai Nenek nanti di surga nggak ada lagi yang wajahnya keriput. Orang di surga dikembalikan muda lagi oleh Allah SWT.'

Begitu juga Nabi bercanda dnegan keluarganya. Baginda Rasulullah bercanda dengan Sayyidah Aisyah. Ketika bercanda beliau diajak lomba lari sama Baginda Rasulullah SAW, saat itu Sayyidah Aisyah larinya mendahului Baginda Nabi, menang. Ketika sudah berangsur tahun, Sayyidah Aisyah agak lebih gemuk, Rasulullah SAW itu lebih cepat larinya dari Sayyidah Aisyah. Apa kata Rasulullah 'Ini pembalasan kekalahanku yang terdahulu.'

Bahkan kalau orang-orang kumpul sama Rasulullah SAW. Barang siapa yang duduk pertama kali melihat ada Rasulullah SAW, sahabat datang melihat Rasulullah SAW pertama kali pasti akan kaku saking terperangahnya melihat wibawa Nabi Muhammad SAW.

Barang siapa yang sudah kenal dekat dengan Baginda Rasulullah SAW akan sangat dicintai. Orang nggak akan takut lagi sama Rasulullah SAW, akan sangat cinta dan kasih sayang kepada Rasulullah SAW. Saat duduk bersama para sahabatnya, Nabi Muhammad SAW memuliakan orang-orang yang duduk bersamanya. Sehingga majelisnya jadi sangat berwibawa. Bahkan diceritakan oleh para sahabat ketika mendengarkan kalimat-kalimat yang diuntaikan dari sabdanya Baginda Rasulullah SAW seakan-akan ada burung yang bertengger di kepala mereka. Sakin khusyuknya mendengarkannya.

Bahkan yang kayak begitu kita kebayang gimana berwibawanya Rasulullah SAW di depan sahabatnya, tapi Rasulullah tetap santai, tetap bercanda dengan mereka. Tetap memberikan kemuliaan-kemuliaan dan tidak merendahkan para sahabat yang duduk bersama di situ.

Bisa kita petik, candaan Rasulullah SAW itu tidak ada dusta di dalamnya.




(pus/nu2)

Hide Ads