Beberapa hari setelah pengumuman Emmy Awards, Netflix menghadapi gugatan senilai Rp 71,2 miliar. Pemain catur asal Georgia, Nona Gaprindashvili menggugat Netflix karena serial The Queen's Gambit dianggap seksis.
Dia menggugat dengan tuduhan pencemaran nama baik dan pelanggaran ringan terhadap privasinya. Dalam dokumen pengadilan, seperti dilansir dari E! News, Nona Gaprindashvili dan pengacaranya mengklaim ada pernyataan palsu yang dibuat di akhir The Queen's Gambit.
Dalam episode End Game, ada pernyataan yang membandingkan pencapaian kehidupan nyata Nona Gaprindashvili dengan karakter fiksi Anya Taylor-Joy, Beth Harmon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu-satunya hal yang tidak biasa tentang dia, sungguh adalah jenis kelaminnya. Bahkan itu tidak unik di Rusia," sindir seorang komentator saat Anya Taylor-Joy bermain dalam pertandingan tinju di Moskow.
"Ada nama Nona Gaprindashvili tapi dia juara dunia perempuan dan belum pernah menghadapi pria," lanjut dialog dalam serial tersebut.
Kuasa hukum Nona Gaprindashvili mengatakan dialog dalam serial The Queen's Gambit itu dianggap seksis.
"Bahwa Nona Gaprindashvili tidak pernah menghadapi lawan laki-laki jelas salah, juga pernyataan seksis, dan meremehkan," kata kuasa hukumnya.
Pada 1968, tahun saat episode End Game dalam cerita serial The Queen's Gambit ditetapkan, Nona Gaprindashvili telah bersaing dengan sekitar 59 pemain catur pria.
"Fakta-fakta ini perlu diketahui oleh Netflix," tegas pengacara Nona Gaprindashvili.
Dalam sebuah pernyataan kepada E! News pada 17 September, juru bicara layanan streaming Netflix menegaskan menghormati kiprah dan karier Nona Gaprindashvili di dunia catur.
"Kami yakin klaim ini tidak berdasar dan kami akan membela kasus ini dengan penuh semangat," tegas Netflix.
Kuasa hukum Nona Gaprindashvili pun meminta agar Netflix membuat pernyataan publik dan meminta maaf. Serta melakukan pencabutan nama Nona Gaprindashvili dalam dialog.
Serial The Queen's Gambit diadaptasi dari novel karangan Walter Tevi yang berjudul sama yang diterbitkan pada 1983. Novelnya dengan cepat menjadi hits dan dikomentari positif oleh para pembaca, serialnya pun terpopuler.
(tia/wes)