Work From Home, Sitkom Baru tentang Ribetnya WFH

Work From Home, Sitkom Baru tentang Ribetnya WFH

Atmi Ahsani Yusron - detikHot
Rabu, 11 Nov 2020 19:24 WIB
Work From Home, Sitkom Baru GoPlay tentang Ribetnya WFH
Foto: dok. GoPlay
Jakarta -

Kondisi pandemi COVID-19 memang cukup menantang buat berbagai sektor industri di Indonesia, salah satunya industri perfilman. Namun pada akhirnya kreativitas para sineas menjadi semakin terasah buat mencari jalan keluar tak hanya untuk terus berkarya dan memutar roda ekonomi, tapi juga demi memberikan tontonan menarik buat masyarakat Indonesia.

GoPlay yang sebelumnya telah menghadirkan sederet produksi original mereka selama pandemi hadir dengan sebuah tayangan baru. Yang satu ini bisa dikatakan "pandemi banget!", karena berkisah tentang karakter-karakter yang melakukan WFH atau Work From Home, sebuah istilah yang kini jadi awam digunakan selama masa pandemi COVID-19. Judul serial Original GoPlay terbaru ini, seperti kisah di dalamnya, adalah Work From Home.

Disutradarai oleh Reka Wijaya yang dikenal sukses menjadikan Bajaj Bajuri sebagai salah satu sitkom favorit masyarakat Indonesia, Work From Home ditulis naskahnya oleh Daniel Tito dan Ally Alexandra. Berkisah tentang sebuah rumah produksi bernama Love Entertainment yang harus tetap melakukan kegiatan produksi mereka selama pandemi Corona, meski deretan meeting dan pembahasan soal produksi dilakukan secara online.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah bergulir dari karakter-karakter dalam Love Entertainment seperti Gunawan (Mike Lucock), Amanda (Rachel Amanda), Kania (Shareefa Daanish), Gerry (Jerome Kurnia), Evan (Andri Mashadi), Joko (Denny Weller), Sheryl (Windy Apsari), dan Aldo (Faris N). Masing-masing karakter harus dihadapkan dengan sebuah situasi tak biasa yang mau tidak mau harus mereka kuasai selama masa WFH: online meeting.

Work From Home secara garis besar mengisahkan suka dan duka para karyawan rumah produksi selama masa WFH. Episode 1-nya yang kini sudah tayang di GoPlay dan bisa disaksikan gratis (episode selanjutnya tayang setiap Senin dan harus berlangganan) memberikan cuplikan singkat tentang apa yang bisa penonton dapatkan dari sitkom berdurasi 15 menitan ini.

ADVERTISEMENT

Di awal episode kita disuguhkan bagaimana generasi baby boomers yang diwakilkan oleh karakter Gunawan (Mike Lucock) yang masih sangat gagap teknologi. Selain itu kejadian-kejadian yang relatable seperti gangguan dari anak saat sedang online meeting, telepon dari pacar, atau kondisi kamera dan mikrofon di Zoom yang tidak terkoneksi, disampaikan dengan ringan dan penceritaan yang tidak membosankan.

Secara produksi, Work From Home pun bisa dikatakan sangat menantang. Mengingat proses produksi tidak bisa dilakukan secara normal dan kemasannya pun dibuat benar-benar seperti saat kebanyakan orang sedang melakukan online meeting. Dalam jumpa pers yang digelar GoPlay pada Rabu (11/11/2020), sutradara Reka Wijaya membagikan cerita di balik proses syuting dari serial ini.

Proses syuting yang cukup sulit

Reka Wijaya mengaku baru pertama kali mengerjakan proyek seperti Work From Home ini sehingga diperlukan riset buat banyak hal terutama proses syutingnya. Diakui Reka Wijaya, tim produksi Work From Home melakukan riset dengan menyaksikan beberapa tayangan dengan konsep serupa demi menemukan teknis syuting yang cocok.

"Proses pengerjaan Work From Home ini cukup menyulitkan buat saya pribadi, karena belum pernah ada sih di Indonesia bikin untuk komersil bikin yang seharusnya multi-kamera, terus live ngobrol sambil dikonsepin dan ini komedi. Waktu lagi pertama diajakin bikin ini pun, diskusinya panjang banget tentang teknisnya, sampai akhirnya kita nemuin satu cara, kita lock cara itu terus kita coba dulu sebelum kita syuting. Jadi ada technical meeting sebelum kita syuting," kata Reka Wijaya.

Kondisi PSBB pun membuat ruang gerak para kru dan pemain jadi sangat terbatas. Sehingga mereka harus membuat sebuah set khusus di mana beberapa pemain bisa melakukan take di saat yang sama dengan setting yang berbeda.

Produksi Work From Home mengharuskan para pemain untuk bisa lebih mengeksplor cara mengeluarkan emosi mereka mengingat ada kalanya antara satu pemain dan pemain lain tidak bisa saling tatap muka dan bertemu. Kebanyakan pemain memang hanya bertatapan dengan kamera layaknya sedang online meeting.

"Ya ini kalau bukan aktor-aktor ini yang main, gue juga nggak tahu sih jadinya kayak gimana karena mereka memang orang-orang cerdas sih. Jadi, kita mau nggak mau gantian syutingnya, imajinasinya bener-bener dipake, terus talent juga bisa dengar dan bisa lihat sebelum dan sesudah dia take, supaya ada kontrol emosi satu sama lain, jadi kita bisa combine emosinya dijagain di lokasi," lanjutnya.

Work From Home, Sitkom Baru GoPlay tentang Ribetnya WFHPress conference Work From Home Rabu (11/11/2020) Foto: dok. GoPlay

Editing jadi PR terbesar Work From Home

Yang menarik dari tampilan Work From Home ini adalah tampilan ala online meeting-nya. Menurut Reka Wijaya, untuk bisa menampilkan hal tersebut dibutuhkan tingkat kejelian yang amat tinggi di bagian CGI. Sutradara sitkom tersebut menyebut bahwa PR terbesar dari proses produksi Work From Home ini ada di editing.

"Nah yang paling PR itu adanya di editing sih, untuk ngatur supaya tempo dan timing ketika mereka berdialog sama kebutuhan gambar kawin dan selaras seperti di naskah. PR banget waktu di editing belum lagi kita harus combine efek CGI. Bikinnya repotnya nggak cuma di lokasi, di editing pun butuh tingkat kejelian (tinggi) karena kalau enggak jadi salah nanti. Karena kan ada dari perspektif ini, ini, ini, kita ramu, kita harus perhatiin detail dialog, emosi juga kita harus perhatiin, aksi-reaksi, tapi dengan durasi yang lumayan tight hanya dengan 15 menit gimana caranya ide, komedi, konflik, semuanya tersampaikan dengan baik, dengan pacing yang kita harus jaga ritmenya banget," tandasnya.


Hide Ads