Jauh dari kampung halamannya di dataran Afghanistan, Nesar Eesar tetap bersuara tentang isu kemanusiaan di Indonesia. Semakin memanasnya perang Israel dan Hamas hingga menewaskan lebih dari 20 ribu warga sipil hingga pengungsi Rohingya yang mendarat di Aceh, membuat berbagai cerita tentang pembahasan pengungsi tiada akhir.
Bagi Nesar Eesar asal Afghanistan, isu ini memang terbilang sensitif namun juga mengajak setiap orang untuk sadar akan meningkatnya bencana kemanusiaan belakangan ini.
"Di sini, saya pengin membawa semacam kesadaran adanya kehidupan ambigu. Ketika orang yang menjadi pengungsi, mereka ingin hidup normal seperti masyarakat dunia lainnya. Semoga tidak ada perang di dunia manapun, menghadapi hidup yang sulit di negara sana (negara konflik)," ungkapnya ketika diwawancarai detikcom di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat.
Gagasan mengenai isu kemanusiaan ini, lanjut dia, juga menyentil kita sebagai manusia.
"Bagi kita sebagai manusia, human being ini sangat penting. Kita seharusnya saling bahu membahu agar persoalan kemanusiaan ini selesai," katanya.
Pria yang saat ini tinggal di Bandung, Jawa Barat, menceritakan dalam seri karya terdahulunya yang dipamerkan dalam pameran tunggal Ambiguous Journey: Poetic Limbo di Lawangwangi Creative Space, juga mengkritik isu tersebut. Dia menampilkan 33 karya seni termasuk lukisan cat minyak, etsa, screen print dan drawing.
Gaya visualnya pun terbilang unik dan memiliki warna khas tersendiri. Ada warna pastel yang menjadi latar namun Nesar menyelipkan simbol-simbol kritikan.
Ada buah delima yang menyimbolkan harapan, ada simbol sosok-sosok yang mengenakan rompi pelampung berwarna oranye, dan penggunaan benda perahu.
Menurut keterangan Nesar, perahu identik dengan makna sebuah 'rumah'. Bagi setiap pengungsi perahu punya arti tertentu.
"Perahu dan rompi pelampung itu menunjukkan seberapa mereka siap dari satu tempat ke tempat lainnya. Kalau kita lihat di luar sana, ada banyak pengungsi yang siap pulang kalau negaranya selesai perang. Ada 8 juta orang Afghanistan ada di Iran dan Pakistan, jadi kita hidup ambigu, penantian yang sangat lama," terangnya.
Saat ini, Nesar Eesar sedang mengajukan kewarganegaraan Indonesia untuk menetap di negara ini.
Simak artikel berikutnya ya.
Simak Video "Video: aespa Resmi Comeback dengan Lagu 'Dirty Work'"
(tia/wes)