Musisi Pamungkas kembali mendapat tudingan plagiarisme lagi. Kali ini menyeret karya terbarunya, Birdy.
Saat berbincang-bincang di YouTube Armand Maulana, Pamungkas menjelaskan hal yang mengejutkan dari dirinya. Pamungkas sempat ingin berhenti bermusik pada 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"2020 itu gue hampir nggak terusin main musik lagi," ujar Pamungkas, Selasa (8/2/2022).
"Karena mungkin orang pernah bilang 'Album ketiga itu paling sulit, Pam, hati-hati'," sambungnya.
Tentunya hal itu karena banyak rintangan berat yang dilewati Pamungkas. Termasuk keadaan pandemi COVID-19 sekarang.
Pamungkas merasa saat 2020, ia sangat kesulitan menjalani pekerjaan dan hobinya sebagai musisi di industri musik. Ia merasa kebiasaannya itu tiba-tiba diambil dan tak dapat berkutik.
"Kesatu karena lagi album ketiga, yang kedua adalah pandemi kan. Gue ngerasa kayak wah, dari segi tim dan keadaan tuh mungkin yang tadi gue bilang, seperti anak kecil diambil mainannya," tutur Pamungkas.
Tak berhenti sampai di sana. Pamungkas merasa kini banyak beban yang ia emban di pundak terkait dengan karya musiknya.
Pamungkas merasa ia tak lagi menjadi dirinya, namun justru mendapat setiran dari publik yang mencintainya. Pamungkas menegaskan, saat itu ia bukan lagi menjadi dirinya sendiri.
Melepas rasa penatnya, Pamungkas akhirnya memberanikan diri untuk road trip ke Bali sendirian.
"Gue ngerasa kayak kok tujuan awal gue hanya ingin main musik, kok sekarang jadi sulit ya. Orang ada ekspektasi, orang ada 'Pamungkas bukan lagi diri gue sendiri'. Ada banyak responsibility di pundak gue gitu. Ya gue nggak bisa sakit, nggak bisa ini itu, keep going. Lalu, akhirnya gue road trip tuh sendirian, 2 bulan dari Jakarta ke Bali," papar Pamungkas.
"Ada part-part diri gue yang seperti tidak terima, 'Kok gue kehilangan diri gue, hanya karena hari ini gue milik orang yang sangat banyak' gitu," sambungnya.
Pamungkas pun berusaha mengembalikan jati dirinya dalam kurun waktu 2 bulan semasa road trip. Ia kembali dan berniat untuk mulai penggarapan album keempatnya.
Pada album keempat, Pamungkas menegaskan di sana jadi tempat dirinya lahir kembali. Ia menuliskan curahan hati dan adaptasinya di sana.
"Itu adaptasi itu yang bikin gue akhirnya menulis album ini, album empat," tutur Pamungkas.
"Album empat ini jadi kayak gue nge-recharge sesuatu di dalam diri yang akhirnya gue 'Ya sudah deh, yuk lanjutin yuk' karena memang bisa dibilang nggak ada yang mengerti rasanya, everythings happening so fast," sambungnya.
Tak hanya itu, Pamungkas merasa memang popularitas yang ia rasakan begitu cepat. Sejak kemunculannya di industri musik beberapa tahun ini, Pamungkas sudah berhasil menggaet perhatian publik.
Meski dapat dikatakan sukses, Pamungkas tetap merasakan ketidaknyamanan dalam bermusik. Banyak orang mengkritik dan memberikan jalur lain untuk Pamungkas.
Sehingga Pamungkas kerap merasa sudah tak lagi jadi dirinya yang hanya sebatas iseng bermain musik.
"Dua setengah tahun tiba-tiba boom (popularitasnya). Banyak perubahan yang mungkin di umur gue perlu adjustment yang cukup tinggi," jelas Pamungkas.
"Gue akhirnya ngobrol banyak banget karena balik lagi, tujuan gue hanya pengin main musik saja. Melakukan yang gue cinta. Kalaupun ada konsekuensi, ya gue nggak pernah mikirin ini. Karena dulu juga nggak niat untuk akhirnya booming kan, gue bikin-bikin (lagu) saja kebetulan ada laptop, gitar ya bikin," tegasnya.
(pig/mau)