Afgan mulai terbuka tentang kondisi kesehatan mentalnya. Dia mengaku pernah mengalami gangguan kegelisahan dan serangan panik. Saat ini, kondisinya telah lebih baik dari yang pernah ia alami sebelumnya.
Dia pun mengaku hal itu terkait dengan pengobatan yang dia jalani di sepanjang 2020. Pria berkacamata itu mengaku, sebelumnya, dia tidak pernah menyadari ada yang salah dari kondisi dirinya.
Hal itu karena Afgan disibukan oleh pekerjaan maupun dapat bepergian bila mulai merasa terhimpit rutinitas. Namun, pandemi virus Corona yang masuk ke Indonesia sejak 2020 mengharuskannya banyak berada di rumah. Di saat itu lah dia mulai banyak berbicara pada dirinya dan menyadari kondisi kesehatan mentalnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin (sudah sejak ) 2016, sudah lama. Cuman aku baru treatment untuk benar-benar ikut terapi itu kemarin pas pandemi. Mungkin pas pandemi kenapa bisa lebih terasa, biasanya aku kan kalau udah resah atau gimana, itu aku jalan-jalan, traveling kemana, dan kemarin pas pandemi aku bener-bener harus stay di satu rumah for the whole year. Jadi aku mulai ikut terapi, ada medication juga dalam situasi seperti aku," cerita Afgan pada detikcom, baru-baru ini.
Ada sejumlah metode yang dijalani Afgan untuk menangani gangguan kecemasan dan serangan panik yang diidapnya, mulai dari konseling dengan tenaga medis ahli kejiwaan hingga menjalani hipnoterapi.
Menurutnya, hal itu benar-benar membantunya hingga dirinya kini telah merasa jauh lebih baik dan dapat mengendalikan diri kembali.
"Setelah itu aku mulai bisa mengatasi anxiety itu dengan baik. Sekarang sudah tahu step step apa saja yang harus dilakukan saat anxiety itu datang," ujar dia.
Musisi kelahiran 27 Mei 1989 itu pun memberikan saran bila ada di antara penggemarnya yang mengalami hal serupa. "Kalau kalian mau ikut terapi harus nemuin orang yang cocok dulu dan kalian bisa percaya," kata dia.
Selain itu, Afgan juga tidak menampik bahwa keadaan mentalnya mempengaruhinya dalam bermusik. Dalam album barunya, Wallflower, dia memasukan sebuah lagu berjudul Hurt Me Like You yang liriknya berisi tentang percakapannya dengan diri sendiri.
"Di album ini aku jadi ingin lebih speak up tentang emotional well-being, mental well-being dan aku lebih ingin adress that kind of issue, ingin lebih banyak ngomongin tentang kehidupan di musik aku, ingin lebih deep aja dan ingin lebih meng-empower orang-orang dalam musik aku," jelas Afgan.
(srs/pus)