Cerita Jatuh Bangun Para Musisi di d'HOT Music Day 2021

Cerita Jatuh Bangun Para Musisi di d'HOT Music Day 2021

Nugraha - detikHot
Selasa, 09 Mar 2021 17:04 WIB
dhot music day
Foto: (dok.detikcom)
Jakarta -

Arda Naff dan Tantri Kotak, Candil eks Serieus hingga Naga Ada Band berbincang seru. Masih ditemani dua host Sandy Pas Band dan Indra The Rain di d'HOT Music Day 2021.

Segmen kedua ini bertema hits on the day, ngomongin tentang anak band. Arda dan Tantri membuka perbincangan. Mereka ditanya oleh Sandy, setelah menikah makin kreatif nggak?

"Sejujurnya awal-awal stuck, pas akhirnya beradaptasi dengan kondisi nggak mungkin gini-gini terus, akhirnya cari-cari ide, stalking IG mantan-mantan," kata Tantri Kotak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu banyak musisi senior banyak bilang gitu, udah nikah kreatif itu mati, ribet dengan kehidupan, fokus ke anak, tapi melihat lebih dalam itu justru sumber kreatif, di IG banyak yang bilang makin hari makin lucu, itu justru karena tertekan," kata Arda.

Naga vokalis Ada Band juga cerita tentang masa lalunya. Ia juga punya kisah menarik.

ADVERTISEMENT

"Di Pekanbaru, ikut-ikutan aja. Terus ke Bandung, nah balik dari Bandung bikin band di Pekanbaru namanya Kapsul Band, bawain lagu-lagu hits, termasuk The Rain. Kita upload digital, 2004 pindah ke Jakarta, bikin demo, itu belum sama Lyla. Ketemu di Jakarta sama Lyla karena sama-sama dari Pekanbaru. Temen-teman bikin lagu, masih di Kapsul Band ke Cipta Lagu Populer. Ketemu Lyla itu 2006, kita bikin lalu cari label, rilis album pertama Maret 2008. Mulai jalan terus sampai sekarang. Single pertama Takkan Ada, titik balik di Mantan Kekasihku," kata Naga.

Sementara, Ian Kasela menyebut Sandy tahu banyak tentang dirinya. Sandy merupakan saksi hidup Radja, band yang membesarkan namanya.

"Gue sempet hidup di rumah Sandy, belajar proses hidup. Akhirnya gue punya kesimpulan, kalau mentalnya kurang kuat, di musik juga butuh mental untuk secara logika menerima kondisi. Setelah melewati beberapa fase Tuhan cukup baik, akhirnya dikasih kesempatan," kata Ian Kasela.

"Album pertama 2001 itu join label, bikin lagi yang kedua 2003, menawarkan semua label, dan itu ditolak mentah-mentah, 2004 mencoba rilis sendiri join dengan indie label yang sifatnya kecil karena perorangan. Kelihatan gemericik air, persis setelah 1 tahun dirilis, di kontak label buat kerjasama. Kita join di IMI, dengan materi yang sama akhirnya dibom," kisah Ian.

Candil pun bercerita tentang perjalanan kariernya. Ternyata Candil berawal dari dancer.

"Kita dari anak seni rupa ITB, gue mengawali karier di band itu jadi dancer, terus coba-coba nyanyi lagu rock," ungkapnya.

Candil memutuskan cabut dari Serieus, ia memilih untuk solo karier. Tapi apa yang beda?

"Pada waktu kita manggung, gue kan anak band, spirit itu yang tiba-tiba hilang. Merasa istilahnya, chemistrinya beda, ada yang hilang banget," kata Candil.

Tantri mengawali karier di Dream Band. Ia ikut audisi di band Kotak.

"Mereka tanya, dengerin lagu Kotak nggak? Disuruh nyanyiin satu album, jadi bisa semua," kata Tantri.

Cara masuk Arda ke band Naff terjadi secara ajaib?

"Ini dia yang jadi hal yang luar biasa, musik bisa mengbubah bahkan kehidupan. Idola-idola ini menghiasi televisi yang saya tonton. Saya pesimis banget di daaerah juga, saya di Madiun, memang senang ngeband. Tapi akhirnya muncul bikin lagu, sempat ikut Indonesian Idol cuma lolos 24 besar. Dulu banyak anak daerah yang di depan kamera langsung gemeter. Setelah itu, Naff itu band idola karena lirik yang puitis dan indah banget. Saya dulu nonton Naff di depan panggung, pengen banget duet dengan mereka. Tiba-tiba di Twitter Naff mengumumkan vokalisnya mengundurkan diri, aku komen juga di situ," kata Arda.




(nu2/doc)

Hide Ads