Sebagai anggota band, personel GIGI punya ruang gerak yang leluasa untuk mengerjakan proyeknya masing-masing. Tidak heran kemudian empat personelnya, memiliki atau aktif dengan karya di luar GIGI.
Dewa Budjana sebagai gitaris, lebih dulu merilis karya solonya dalam bentuk album. Tercatat ada lebih dari 10 album instrumental, dirilis sejak 1997, Samsara (2003) salah satu yang paling populer, serta Naurora (2021) yang terbaru. Karya-karya itu juga mampu diterima dengan baik sehingga membuat namanya wangi sebagai seorang gitaris tunggal. Di kancah musik jazz, Dewa Budjana sudah menjelma menjadi sesuai dengan namanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Thomas Ramdhan, sejak lama sudah nakal dengan berbagai proyek solo di luar GIGI. Namanya malang melintang di berbagai kredit penciptaan karya musik, baik sebagai pemain instrumen sampai dengan produser. Pada 1997, Thomas menjadi produser untuk album Meditasi milik Atiek CB. Dia juga mengambil andil di KLa Project juga Nicky Astria. Selain tentunya membentuk sekaligus bermain bas dari proyek idealis Ahmad Dhani, Ahmad Band. Akhir-akhir ini, juga sibuk menggambar musik elektronik kamar di sela-sela waktu istirahatnya.
Gusti Hendy sebagai drummer pun mencatatkan karya pribadinya ke dalam album instrumental lewat kelompoknya yang lain, Trio Ligro. a Nama ligro sendiri berarti 'gila', di mana ketiganya menggila lewat balutan jazz yang instrumental.
Terakhir, Armand Maulana yang menunjukkan alter ego dalam proyek solo sejak single Hanya Engkau yang Bisa (2016). Berangsur di tahun-tahun setelahnya, Armand konsisten merilis single demi single, ada Sebelah Mata (2016), Terluka (2018), Be With You (2020), Sampai Akhir Zaman (2022).
Obrolan ini juga bisa dinikmati dengan konsep podcast di Spotify.
Empat personel dengan empat alter egonya masing-masing, bagaimana kemudian hal tersebut tidak lantas membuat GIGI berlubang? Apalagi ternyata kemudian proyek di luar GIGI itu membawa dampak yang baik dari segi nama maupun harta.
"Justru proyek solo adalah salah satu hal yang harus dilakukan oleh masing-masing dari kami ini. Karena gini, dari formasi Ronald, Alm. Baron, itu memang sudah terbiasa kita menciptakan lagu bareng-bareng, workshop. Memang di dalam perjalanannya mulai misalnya Hendy yang bawa lagu dari rumah, Thomas bawa lagu, tapi tetep dikerjakannya berempat. Dari situ kan beberapa ide yang nggak bisa disalurkan ke GIGI kan. Nah itu akhirnya disalurkan di proyek solo," cerita Armand Maulana kepada detikcom saat menjadi tamu di program Main Stage.
"Nah ketika ide-ide keluar ke proyek solo, ketika kumpul lagi di GIGI kembali jadi gratilan dan cerewet yang gue bilang. Buat gue sih justru solo project adalah penyegaran, menjaga kewarasan mungkin, karena kalo orang total bermusik pasti banyak hal yang disembunyikan," sambung Armand.
Thomas sebagai personel yang paling banyak terlibat di berbagai proyek musik di luar GIGI punya alasan sendiri mengapa dia melakukan hal tersebut.
"Geu tuh bikin beberapa single kayak gitu (elektronik) beneran main sendiri. Spontanitas aja, otak-atik komputer, musiknya juga mesin, gue rekam, daripada ditaruh aja ya gue jadiin. Tapi sebenarnya tujuannya cuma satu, bikin solo atau apapun karya yang gue lakukan dengan nama sendiri; suatu saat nanti cucu gue kalau cari nama gue tuh bener gue tercatat sebagai musisi. Ada riwayatnya di internet. Nggak berharap ngetop, sudah cukup ngetopnya di GIGI," kata Thomas sambil tersenyum.
"Pada sudah lebih top pemain bass-nya GIGI daripada pemain bass-nya Coldplay," celetuk Hendy disambut tawa personel lainnya.
Kurang sah rasanya kalau tidak meminta Budjana bicara, mengingat dia yang lebih dulu populer dengan karya solonya. Menurut Budjana, tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan dari proyek solo selama tahu harus pulang ke mana.
"Memang harus menjaga kewarasan dengan kita mengeluarkan proyek solo, yang penting home-nya di sini," katanya mengakhiri obrolan.
(mif/dar)