Buku Sastra Pencerahan Menangkan Anugerah Sastra MASTERA

Buku Sastra Pencerahan Menangkan Anugerah Sastra MASTERA

Tia Agnes - detikHot
Senin, 11 Okt 2021 13:38 WIB
Sastrawan Abdul Wachid BS
Sastrawan Abdul Wachid BS menangkan penghargaan sastra bergengsi di Asia Tenggara Foto: Istimewa
Jakarta -

Penghargaan sastra bergengsi di Asia Tenggara, Anugerah Sastra MASTERA memberikan penghormatan kepada sastrawan Indonesia, Abdul Wachid BS. Melalui buku berjudul Sastra Pencerahan, ia mengalahkan rival lainnya dalam penghargaan tersebut.

Anugerah Sastra MASTERA yang diinisiasi oleh tiga negara seperti Brunei Darussalam, Malaysia, dan Indonesia, digelar setiap dua tahun sekali. Proses seleksi telah dilakukan terhadap karya sastrawan dari berbagai negara.

Ketua Pengarah Dewan Bahasa dan Pustaka sebagai pengurus MASTERA, Datuk Abang Salehuddin Abang Shokeran, mengatakan sejak pertama kali didirikan penghargaan ini berperan penting di Asia Tenggara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anugerah Sastra MASTERA berperan untuk merekatkan kerja sama kesusastraan di antara negara-negara Asia Tenggara," katanya dalam siaran pers yang diterima detikcom, Senin (11/10/2021).

Dia melanjutkan penghargaan sastra seperti MASTERA harus konsisten dilakukan demi perkembangan kualitas sastra Melayu dan Indonesia di kawasan Asia Tenggara.

ADVERTISEMENT

Setiap dua tahun sekali, penghargaan diberikan bagi para tokoh sastra yang dinilai telah memberikan sumbangsih berarti dalam perkembangan sastra di Asia Tenggara.

Di penyelenggaraan kesembilan, buku Sastra Pencerahan karya Abdul Wachid BS yang terbit pada 2019 dinobatkan sebagai pemenang kategori sastra nonkreatif.

Dalam pernyataannya usai menerima penghargaan, pria yang juga berprofesi sebagai dosen di UIN Purwokerto mengatakan sastra nusantara dan Indonesia adalah bagian penting dari ekspresi budaya bangsa.

"Di tengah bertumbuhnya karya sastra Indonesia yang bagus-bagus ini, karakteristik berbagai budaya bangsa kita hadir dan sangat mewarnai hidup manusia Indonesia," ungkap Abdul Wachid BS.

Menurutnya, buku-buku kritik sastra juga penting diterbitkan sekaligus diapresiasi.

"Kritik sastra ini perlu terus hidup agar ada keseimbangan dalam budaya yang sehat," pungkasnya.

Sebelumnya, penghargaan MASTERA diberikan kepada nama-nama besar sastrawan Indonesia lainnya. Di antaranya adalah Goenawan Mohamad (MASTERA 2018), Maman S Mahayana (MASTERA 2013), dan Abdul Hadi WM (MASTERA 2003).




(tia/dar)

Hide Ads