Dunia perfilman Indonesia kini semakin diwarnai dengan karya-karya hebat dari sutradara perempuan. Para sutradara perempuan kini semakin banyak menghasilkan film-film berkualitas dengan berbagai genre yang berbeda-beda.
Bahkan beberapa film karya sutradara perempuan Indonesia telah berhasil meraih penghargaan Internasional. Penasaran siapa saja perempuan-perempuan hebat yang telah mewarnai dunia perfilman Indonesia? Berikut lima sutradara perempuan asal Indonesia.
1. Mouly Surya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mouly Surya merupakan salah satu sutradara perempuan asal Indonesia yang sudah menyutradarai tiga film, seperti Fiksi., What They Don't Talk about When They Talk about Love, dan Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak. Ketiga film karyanya telah berhasil tayang dan mendapat apresiasi dari berbagai festival, baik lokal maupun internasional.
Film karya Mouly yang berjudul Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak ini berhasil meraih beberapa penghargaan di ajang film Internasional seperti, Festival Film Sitges, Tokyo FILMeX, dua piala Asia-Pacific Film Festival, Five Flavours Asian Film Festival, dan QCinema International Film Festival.
2. Upi Avianto
Upi Avianto merupakan sosok sutradara perempuan yang dapat membuat berbagai karya film dengan berbagai genre. Tak jarang juga film-filmnya menyajikan perspektif laki-laki.
Film-film karya Upi dengan berbagai genre dan yang menyajikan perspektif laki-laki diantaranya seperti Realita, Cinta dan Rock'n Roll, Belenggu dan My Stupid Boss. Hingga saat ini Upi telah menyutradarai sebanyak 11 film.
3. Kamila Andini
Nama Kamila Andini baru-baru ini Kembali menjadi sorotan lantaran film karyanya telah berhasil meraih penghargaan Internasional. Film Yuni merupakan film Indonesia yang disutradarai oleh Kamila Andini. Film karya Kamila Andini ini berhasil mendapat penghargaan Platform Prize pada Toronto International Film Festival 2021.
Selain Yuni, film karya Kamila yang berjudul Sekala Niskala juga sudah berhasil tayang ke berbagai festival film internasional di Buenos Aires, Berlin, dan Athena. Sekala Niskala juga meraih penghargaan dalam kategori Best Youth Feature Film dalam Asian Pacific Screen Award. Kamila Andini juga sempat membuat film pendek yang cukup tajam dalam menarasikan perempuan yaitu Sendiri Diana Sendiri dan Memoria.
4. Djenar Maesa Ayu
Djenar Maesa Ayu sebelumnya lebih dikenal sebagai penulis, dari pada sebagai sutradara. Meski begitu ia juga telah membuat beberapa film seperti Mereka Bilang, Saya Monyet, Nay, dan Hush. Bahkan pada film pertamanya, Djenar berhasil dinominasikan sebagai sutradara terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia. Mereka Bilang, Saya Monyet pun akhirnya menjadi nominee film terbaik tahun itu.
5. Gina S. Noer
Gina S. Noer sebelumnya juga lebih dikenal sebagai penulis skenario. Film-film yang pernah ia tulis skenarionya seperti Habibie & Ainun, Posesif, Kulari ke Pantai dan beberapa film lainnya.
Namun pada tahun 2019, ia dipercaya untuk menyutradarai film Dua Garis Biru. Film tersebut terbilang sangat sukses karena telah meraih berbagai penghargaan. Dua Garis Biru juga membuat nama Gina S. Noer semakin dikenal dan kemampuan menyutradarainya semakin terlihat.
(ass/ass)