Penulis novel trilogi Crazy Rich Asians, Kevin Kwan, baru saja merilis novel terbaru yang berjudul Sex and Vanity. Bagaimana cerita penggarapan proses kreatifnya?
Kevin Kwan yang hadir dalam sesi virtual di Festival KEMBALI20 menceritakan mengenai kelahiran novel Sex and Vanity saat pandemi mewabah di seluruh dunia.
"Saya tidak pernah membayangkan (ada pandemi) bahkan di imajinasi liar saya. Saya punya waktu sedikit untuk menulis buku, bukan saja karena saya sibuk dengan film dan proyek televisi lainnya. Tapi saya menulis buku ini selama empat bulan lalu kembali ke proyek televisi saya," tutur Kevin Kwan dalam sesi virtual program utama Festival KEMBALI20, akhir pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tadinya penulis yang sudah dua tahun kini tinggal di Los Angeles ingin melakukan tur buku pada Juni 2020 sampai 6 bulan berikutnya. Tapi rencana itu tak tercapai.
"Saya sebenarnya berencana untuk traveling keliling dunia lewat novel baru saya. Ya, dari Asia, Eropa, dan sebagian negara Amerika Serikat. Saya merencanakan 6 bulan, tapi ini justru promosi keliling dari rumah," ucap Kevin Kwan sembari tertawa.
Novel Sex and Vanity yang ditulis Kevin Kwan di Los Angeles. Sebenarnya, penulis kelahiran Singapura itu mengatakan ingin melakukan riset ke Pulau Capri, Italia, tapi terkendala karena jadwal kesibukannya.
"Jadwal saya sangat sibuk sampai saya harus mendisiplinkan diri di Los Angeles. Saya tidak bisa melakukan perjalanan ke Pulau Capri untuk menulis buku," lanjutnya.
Novel Sex and Vanity berlatarkan Pulau Capri, Italia yang berada di laut lepas Semenanjung Sorrentine atau bagian selatan Teluk Napoli. Capri menjadi pulau eksotik yang keindahannya tak tertandingi.
Dalam buku terbarunya, Kevin Kwan kembali dengan komedi yang memperlihatkan prilaku yang lucu, berlatar dua kebudayaan dan dua tempat menakjubkan. Sex and Vanity adalah kisah cinta yang mengeksplorasi identitas Asia-Amerika dan WASP.
Simak Video "Video: Cerita Adi Nugroho Hampir Gagal Pulang ke Indonesia dari Turki"
[Gambas:Video 20detik]