Verrell Bramasta Tak Henti Beraksi Jelang Akhir 2025

Verrell Bramasta Tak Henti Beraksi Jelang Akhir 2025

Mauludi Rismoyo - detikHot
Kamis, 11 Des 2025 18:48 WIB
Verrell Bramasta Tak Henti Beraksi Jelang Akhir 2025
Verrell Bramasta Tak Henti Beraksi Jelang Akhir 2025. (Foto: ist)
Jakarta -

Menjelang tutup tahun, artis yang kini jadi Anggota DPR RI Verrell Bramasta benar-benar tidak memberi ruang jeda untuk beristirahat. Mulai dari pendidikan, pemuda, olahraga, hingga riset nasional, deretan kegiatan di 2025 dituntaskan.

Verrell maraton politik demi konsisten memberikan dampak ke masyarakat. Ia membuktikan dirinya bukan asal nyemplung ke dunia yang baru.

"Tidak cukup hanya bicara, kita harus memastikan hasilnya sampai ke masyarakat," tuturnya dalam keterangan resmi, Kamis (11/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari awal tahun, anak Venna Melinda itu sudah merevitalisasi PAUD Az-Zahra. Ia juga sempat bantu menyuarakan dukungan naturalisasi Timnas Indonesia.

Menutup kuartal pertama 2025, Verrell turun langsung ke banjir Babelan, Bekasi, demi memastikan bantuan benar-benar tersalurkan.

ADVERTISEMENT

Beranjak ke April, kakak Athalla Naufal itu aktif lewat Parlemen Pelajar 2025. Sebulan kemudian, ia tampil di konferensi PUIC ke-19 dengan narasi soal peran digital sebagai ruang demokrasi.

"Media sosial hari ini telah menjadi pilar kelima demokrasi. Dari sanalah dukungan untuk Palestina dapat terus disuarakan," ujarnya lantang kala hadir di konferensi PUIC.

Pada Juni, Verrell Bramasta meluncurkan Indeks Risiko Iklim Desa (IRID). Bulan selanjutnya, ia mendengar curhatan atlet SEA Games dan atlet disabilitas NPCI Bekasi.

Agustus dan September, Verrell bermain Fun Paralympic Karawang 2025 sebelum akhirnya kembali ke Senayan.

"Indonesia Emas 2045 tidak akan tercapai jika 'crab mentality' terus menggerogoti 64 juta pemuda Indonesia," tuturnya.

Sampai di bulan akhir 2025, Verrell Bramasta tetap aktif. Ia mengunjungi BRIN Cibinong dan menyoroti percepatan hilirasi serta digitalisasi riset.

"Hilirisasi dan digitalisasi bukan lagi opsi, tetapi kebutuhan. Riset harus bergerak dari laboratorium menuju masyarakat," ujarnya.

Verrell merangkum semua misinya sebagai gerakan keadilan sampai akar. Ia mau masyarakat benar-benar merasakan.

"Transformasi bangsa dimulai dari keberanian mengubah budaya, memperluas akses, dan memastikan keadilan sampai akar," tutupnya.




(mau/wes)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads