Joker menjadi karakter penjahat bagi warga Gotham. Musuh turun-temurun dari Batman dikenal mengerikan dan punya tipu muslihat yang tidak terprediksi.
Selama beberapa dekade, Joker meneror warga Gotham dan melakukan tindakan keji. Tapi tahukah kamau kalau Joker benar-benar membenci Nazi?
Bukti ini bukan satu atau dua kali saja tersaji dalam berbagai komik DC. Salah satu buktinya ketika komik Injustice: Year Zero #4 terbit yang ditulis oleh Tom Taylor dan seniman Cian Tormey.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di komik yang merupakan prekuel dari Injustice: Gods Among Us, Joker dan Harley Quinn disuguhi cerita dari Andre Chavard. Ia pernah menjadi anggota Boy Commandos, pasukan elit anak-anak yang bertempur di Perang Dunia II.
Joker meminta untuk mendengar lebih banyak cerita tentang pembunuhan Nazi. Chavard yang mengetahui karakter Joker yang keji, diprediksi akan menyukai cerita-cerita soal Nazi.
Tapi tiba-tiba saja Joker berkata, "Saya orang Amerika. Saya @ # $% # $ @ benci Nazi!"
Bukti lainnya muncul saat komik crossover antara DC dan Marvel yang terbit pada 1997. Saat itu, komik Batman & Captain America mengisahkan Joker yang bekerja sama dengan Red Skull.
Mereka bekerja sama dalam plot kejahatan yang mereka buat sendiri. Dalam salah satu panel, Joker melihat Red Skull mengenakan baju bertuliskan swastika, dia menyadari kalau temannya bekerja dengan seorang Nazi.
"Saya mungkin penjahat gila. Tapi aku seorang kriminal gila Amerika," teriak Joker.
Keduanya kemudian bertempur dan menyebarkan racun ke masing-masing lawan. Dalam komik, Joker sebenarnya menggagalkan rencana Red Skull yang ingin menjatuhkan bom atom di Washington DC.
Komik menjadi salah satu medium untuk mengungkapkan pendapat yang tak bisa dibuat di dunia nyata. DC dan Marvel pun kerap menyatakan opini lewat karya-karya terbitannya.
Di komik Captain America ada adegan ketika sang superhero menusuk rahang Hitler sampai saat Raphael TMNT meninju robot Hitler.
(tia/aay)