Setiap tahunnya, Museum MACAN menggelar MACAN Gala sebagai sebuah perayaan tahunan seni budaya yang mengumpulkan filantropis, kolektor hingga perupa Indonesia. Lelangnya digunakan untuk mendukung program pendidikan dan pemberdayaan komunitas yang ada di Museum MACAN.
MACAN Gala yang berlangsung sejak 2019, kali ini dipandu oleh rumah lelang ternama Phillips. Sandy Ma, seorang spesialis internasional sekaligus Associate Director for 20th Century & Contemporary Art, kembali memimpin lelang karya-karya dari perupa ternama Indonesia dan Asia Tenggara.
Karya seni yang dilelang di antaranya milik Agung Kurniawan, Alexander Sebastianus Hartanto, FX Harsono, Goenawan Mohamad, Hendrik Paulides, Irfan Hendrian, Isabel dan Alfredo Aquilizan, Jumaadi, Sunaryo; dan sebuah tas Fendi Medium Baguette yang dilukis oleh I Putu Adi Suanjaya (Kencut) di The St. Regis Jakarta.
Ketua Yayasan Museum MACAN mengatakan melalui MACAN Gala, pihaknya berupaya memperkaya kehidupan generasi muda melalui pengenalan dan pengalaman seni yang bermakna.
"Sejak tahun 2017, program pendidikan Museum MACAN telah mengubah ranah pendidikan seni di Indonesia. Hal ini dapat dilihat, tidak hanya melalui jumlah siswa yang terlibat dengan program kami di seluruh negeri, namun juga jumlah jejaring guru yang terlibat dalam program kami," katanya.
Sejak 2017, Museum MACAN telah menyambut lebih dari 900.000 pengunjung. Di antaranya ada 272,000 siswa dan anak-anak. Tim museum telah bekerja dengan 736 sekolah dan 3.162 pendidik dari 23 provinsi di seluruh Indonesia melalui inisiatif jangkauan luring dan daring.
"MACAN Gala membantu kami untuk memperluas kesempatan bagi anak-anak dari beragam latar belakang sosial dan pendidikan untuk terlibat dalam pengembangan potensi seni yang transformatif," tandas Direktur Museum MACAN, Aaron Seeto.
Simak Video "Video: Perupa Thailand Korakrit Arunanondchai dan Karyanya di Museum MACAN"
(tia/dar)