Dituding Anti-Israel, ruangrupa: Kami Menolak Superior Eurosentris

Dituding Anti-Israel, ruangrupa: Kami Menolak Superior Eurosentris

Tia Agnes Astuti - detikHot
Rabu, 14 Sep 2022 06:13 WIB
ruangrupa
ruangrupa menjadi direktur artistik documenta fifteen yang mengkurasi karya-karya yang dipamerkan di Kassel, Jerman.Foto: GUDSKUL/JIN PANJI
Jakarta -

Kelompok kolektif asal Jakarta, ruangrupa, menjadi direktur artistik bagi pameran seni rupa kontemporer bernama documenta. Tahun ini, documenta sudah berlangsung yang ke-15 kalinya setiap 5 tahun sekali.

Sejak awal pembukaan pameran pada Juni, documenta fifteen kerap diserang dengan tuduhan mencerminkan citra anti-Semit atau anti-Israel dalam karya yang ditampilkan. Dalam tugas kali ini, ruangrupa bertindak sebagai tim kuratorial atau tim penyeleksi bagi karya-karya yang dipamerkan di Kassel, Jerman.

Dua minggu jelang penutupan documenta fifteen, isu tudingan mengenai anti-Semit belum juga berakhir. Bermula dari laporan dewan pengawas penyelenggara documenta, ruangrupa akhirnya buka suara melalui pernyataan terbuka yang disiarkan sejak kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Surat terbuka dengan narasi panjang itu menegaskan ruangrupa menolak adanya isu kekuasaan yang narasi 'anti-Semit' yang ada dalam media-media besar Jerman. Tak hanya itu saja, dalam tulisannya, ruangrupa juga menolak kritik dan penilaian dari Dewan Pengawas dan Pemegang Saham documenta.

"Kami menolak kritik dan penilaian Dewan Pengawas dan pemegang saham yang agresif, tidak terselubung, dan sengaja mempermalukan," posting ruangrupa, seperti dilihat detikcom.

ADVERTISEMENT

ruangrupa juga menegaskan menolak akan superior dari Eurosentris dalam hal ini negara Jerman.

"Kami menolak superior Eurosentris- dalam hal ini khususnya negara Jerman-sebagai bentuk pendisiplinan, pengelolaan, dan penjinakkan. Kami datang ke sini sebagai setara, kami datang ke sini dengan kekuatan, dan datang ke sini untuk menempatkan diri kami di ranah publik tanpa ada yang disembunyikan," tegas ruangrupa.

Dalam surat terbuka itu, ruangrupa juga mengatakan telah bekerja dengan seniman atau kolektif seni akar rumput yang ada di kota Kassel, Jerman. Mereka juga telah berbagi perjuangan dan ketakutan dari penyelenggaraan documenta15.

Pihaknya juga telah menyampaikan kritik jika diperlukan. "Beginilah seni menciptakan makna, bagaimana ia bergerak, bagaimana seharusnya, dan perjuangan kami kepada audiens dan publik di Jerman telah menjadi sebuah kepercayaan," tegasnya.

Bagaimana cerita ruangrupa menjadi tim direktur artistik documenta fifteen? Simak halaman berikutnya.

Pada Februari 2019, ruangrupa mengabarkan telah terpilih menjadi direktur artistik documenta15. Dari 10 anggota komite Documenta yang ada, suara bulat jatuh pilihan kepada ruangrupa.

Mereka terpilih atas seleksi ketat yang dibuka. Menurut Komite Penemuan documenta fifteen, Elvira Dyangani Ose dan Philippe Pirotte, dalam keterangan yang diterima detikcom, ruangrupa ditunjuk karena kemampuan kolektif untuk menarik berbagai kelompok seniman.

"Termasuk kelompok seni murni dan mereka berkomitmen untuk berpartisipasi mempromosikan documenta 15," ungkap keduanya.

Pendekatan kuratorial ruangrupa juga berdasarkan jaringan internasional berbasis komunitas lokal. ruangrupa yang berdiri sejak awal dekade 2000 itu menjadi ruang kreasi dan berkarya bagi seniman-seniman baru di Ibu Kota.

Dari situ, ruangrupa memilih tema Lumbung sebagai proses penciptaan dan berkolaborasi bersama peserta seniman lainnya. Di sela persiapan menuju documenta pada Maret lalu, selama 100 hari di Kassel bakal menjadi perayaan sebagai proses panen yang sudah berjalan sejak dua tahun lalu.

ruangrupa tercatat sebagai kolektif seni pertama yang memimpin penyelenggaraan documenta. Serta tercatat dalam sejarah sebagai direktur artistik asal Asia pertama sejak awal berlangsungnya documenta.

Kolektif ini telah berpartisipasi di banyak proyek kerjasama dan pameran internasional. Di antaranya adalah Gwangju Biennale (2002 dan 2018), Istanbul Biennale (2005), Triennial Seni Kontemporer Asia Pasifik (2012), Singapore Biennale (2011), Sao Paulo Biennale (2014), hingga Cosmopolis di Centre Pompidou (Paris, 2017).



Simak Video "Video Bocoran Kisah 'Superman' Versi James Gunn: Tentang Kebaikan"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads