Perhelatan akbar documenta15 masih berlangsung sampai akhir bulan ini. Pameran seni rupa kontemporer yang terbesar di benua Eropa dan diselenggarakan selama 5 tahun sekali di Kassel, Jerman, itu dipenuhi oleh berbagai polemik termasuk tuduhan Anti-Semit atau Anti-Yahudi.
Tinggal dua pekan lagi berakhir, Tim Artistik documenta15, ruangrupa, mengunggah unggahan terbuka. Di awal suratnya, mereka menyebutkan beberapa nama petinggi Jerman dan dewan pengawas documenta, di antaranya adalah Christian Geselle, Angela Dorn, Susanne VΓΆlker, Claudia Roth.
"Kami marah, kami sedih, kami lelah, kami bersatu," buka ruangrupa dalam unggahan terbuka, yang di-repost banyak seniman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami telah mencoba yang terbaik untuk tetap berada di atas kekacauan, permusuhan, rasisme, dan sensor yang melanda edisi documenta ini. Kami telah mencoba yang terbaik untuk tetap fokus dan berkomitmen pada pekerjaan kami, janji, dan harapan tentang lumbung (tema documenta15)," tulis ruangrupa.
ruangrupa juga mengatakan tulisan terbuka ini dipublikasikan karena mengacu pada penilaian awal dari pihak penyelenggara documenta. Laporan awal dari para penasihat ilmiah tersebut, yang membuat ruangrupa buka suara.
Menurut keterangan ruangrupa, laporan ini mewakili garis baru yang dilewati. "Kami dengan tegas menolaknya. Garis ini menandai penyimpangan rasis dalam struktur sensor yang merusak," tegas ruangrupa.
Panel penasihat ilmiah yang ditunjuk oleh Dewan Pengawas documenta pada Agustus 2022 telah mengembangkan temuan awalnya. Ada banyak tudingan yang bermasalah, laporan itu berpendapat 'ada masalah serius dari documenta15 tidak hanya terdiri dari presentasi karya dengan citra dan pernyataan Anti-Semit, tapi juga lingkungan struktural kuratorial dan organisasi yang memungkinkan adanya suasana anti-Zionis, anti-Semit, dan anti-Israel'.
"Kami menolak adanya penyensoran, dengan keras menentang pembentukan panel penasihat ilmiah ini," tegas ruangrupa.
Dalam tulisan berikutnya, ruangrupa juga menegaskan tidak menerima tuduhan dari laporan awal mereka. "Tanpa malu-malu mereproduksi klaim dari media, laporan itu juga tidak ada bukti ilmiah, referensi akademik, argumentasi yang ketat, dan integritas," sambungnya.
Selama berbulan-bulan lamanya, ruangrupa terus menghadapi serangan, penghinaan, perusakan, dan ancaman yang ada di media-media besar Jerman. Hal menakutkan lainnya adalah pemecatan yang dinormalisasi dari tindakan tersebut.
Dalam lingkungan yang tak bersahabat, ruangrupa merasa adanya pemutarbalikkan fakta apapun dan mengulangi tuduhan yang sama berulang kalinya.
"Jelas bagi kami bahwa mekanisme yang sama untuk mengoper bola dari bullying di dunia maya dan blogger rasis ke outlet media arus utama ke penyerang rasis di lapangan kepada politisi dan bahkan akademisi sedang direproduksi dalam setiap situasi. Ini dengan jelas menginformasikan mekanisme panel penasihat ilmiah," kata ruangrupa.
ruangrupa juga menolak adanya manuver politik yang terus ada dalam penyelenggaraan documenta15.
"Kami menolaknya dengan tegas. Kami menolak manuver politik yang disengaja yang bertujuan memisahkan perjuangan dan memisahkan mereka dari satu sama lain. Kami berdiri bersama, tanpa syarat, dan tanpa ragu-ragu dengan rekan komunitas Yahudi. Bahwa kita semua bersama-sama," pungkasnya.
(tia/dar)