documenta15 Dituding Anti-Semit Lagi Gegara Karya Seniman Aljazair

documenta15 Dituding Anti-Semit Lagi Gegara Karya Seniman Aljazair

Tia Agnes Astuti - detikHot
Jumat, 29 Jul 2022 19:48 WIB
Documenta15
documenta 15 diterpa tudingan anti-Semitisme lagi gara-gara karya seniman Aljazair. Foto: getty images
Jakarta -

Penyelenggaraan documenta15 kembali tersandung tudingan anti-Semitisme setelah karya seni kolektif asal Yogyakarta, Taring Padi. Di tengah kontroversi terbaru, karya seni ciptaan seniman Aljazair dituduh memuat konten anti-Semitisme atau anti-Yahudi.

Tuduhan berpusat pada karya-karya Arsip des Luttes des Femmes en Algerie yang menampilkan gerakan dan mobilisasi perempuan di Aljazair. Karya mereka juga melibatkan Israel dan Palestina namun yang menjadi persoalan adalah brosur dari tahun 1988 karya Burhan Karkoutly.

Dalam brosur ada penggambaran tentara Israel yang wajahnya dibuat seperti monyet dengan lambang Bintang Daud. Seorang perempuan digambarkan bertekuk lutut di depan prajurit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gambar lainnya mewakili lebih banyak tentara dengan wajah abstrak dan lambang Bintang Daud di helm mereka.

Tuduhan ini bermula dari kelompok Yahudi-Jerman yang bernama Werteinitiative. Dia yang sebelumnya menuduh Presence des Femmes memiliki unsur Anti-Semit. Kini perwakilan untuk negara bagian Hesse dan kota Kassel meminta agar karya-karya tersebut dihapus.

ADVERTISEMENT

Dilansir dari Artnews, Menteri Kebudayaan Jerman, Claudia Roth juga mengemukakan hal yang sama.

"Sebagai mitra Documenta, kami meminta arahan artistik untuk menghapus gambar-gambar ini dari pameran," ungkapnya.

Surat kabar lokal Die Wet, seperti dilansir detikcom, menyatakan Documenta telah menyelidiki karya seni tersebut dan memutuskan mereka tidak menampilkan konten anti-Semit. "Ada referensi yang jelas untuk konflik Israel-Palestina, tapi tidak ada ilustrasi Yahudi seperti itu," kata juru bicara Documenta.

Ketika festival documenta pertama kali dibuka pada Juni lalu, karya seni kolektif Taring Padi yang dipajang di alun-alun bangunan Friedrichsplatz atau di pusat kota Kassel akhirnya permanen dihapus. Karya itu menampilkan representasi tentara Israel dengan gambar kepala babi dan lambang Bintang Daud.

Penyelenggara Documenta termasuk tim artistik ruangrupa asal Jakarta meminta maaf atas karya seni tersebut. Tapi kontroversi dan konflik terus menghantui sepanjang penyelenggaraan, salah satunya seniman Hito Steyerl menarik karyanya dari documenta dan kepala Documenta Sabine Schormann meninggalkan jabatannya.




(tia/aay)

Hide Ads