Pengakuan Hadi Matar, Penikam yang Kaget Salman Rushdie Masih Hidup

Pengakuan Hadi Matar, Penikam yang Kaget Salman Rushdie Masih Hidup

Tia Agnes Astuti - detikHot
Kamis, 18 Agu 2022 15:19 WIB
Hadi Matar, 24, center, arrives for an arraignment in the Chautauqua County Courthouse in Mayville, N.Y., Saturday, Aug. 13, 2022. Matar, who is accused of carrying out a stabbing attack against β€œSatanic Verses” author Salman Rushdie has entered a not-guilty plea in a New York court on charges of attempted murder and assault. An attorney for Matar entered the plea on his behalf during an arraignment hearing.  (AP Photo/Gene J. Puskar)
Hadi Matar, tersangka penikaman terhadap Salman Rushdie yang kini masih ditahan. Foto: AP/Gene J. Puskar
Jakarta -

Hadi Matar, tersangka penyerangan sekaligus percobaan pembunuhan terhadap penulis Salman Rushdie masih ditahan. Dalam persidangan awal, ia mengaku tidak bersalah atas peristiwa tersebut.

Pria berusia 24 tahun yang diketahui sebagai warga negara Lebanon-AS itu merupakan seorang pengikut syiah garis keras, Hizbullah. Saat ini, dia tengah dibui di Penjara Chautauqua County tanpa jaminan, artinya ia tidak bisa dibebaskan dengan uang jaminan dan harus menjalani persidangan sampai dakwaan.

Dalam sebuah wawancara kepada New York Post, seperti dilansir detikcom, Hadi Matar mengaku terkejut karena Salman Rushdie masih hidup setelah diserang sampai ditikam sampai 15 kali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika saya mendengar dia selamat, sejujurnya saya kaget, saya kira dia...," ungkap Hadi Matar.

Menurut Hadi Matar, ia membaca novel The Satanic Verses atau Ayat-ayat Setan namun tidak semua halaman.

ADVERTISEMENT

"Saya membaca beberapa halaman. Saya tidak membaca semuanya dari depan ke belakang," sambungnya lagi.

Author Salman Rushdie is tended to after he was attacked during a lecture on Aug 12, 2022, at the Chautauqua Institution in New York.Author Salman Rushdie is tended to after he was attacked during a lecture on Aug 12, 2022, at the Chautauqua Institution in New York. Foto: AP/Joshua Goodman

Gara-gara novel keempat Salman Rushdie yang terbit pada 1980, sang novelis mendapatkan fatwa mati atau dekrit mati. Pernyataan itu diungkapkan pemimpin revolusi Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini yang meminta kepada warga muslim dimanapun untuk membunuh Salman Rushdie.

Hadi Matar juga mengungkapkan rasa pujiannya kepada sosok Ayatollah Ruhollah Khomeini yang mengeluarkan fatwa mati kepada Salman Rushdie. Padahal saat fatwa itu dikeluarkan, Hadi Matar belum lahir.

"Saya menghormati Ayatollah, saya pikir dia seseorang yang hebat," tegasnya.

Salman Rushdie yang kini berusia 75 tahun berasal dari India dan telah menjadi warga negara Inggris. Dia pernah mendapatkan ancaman pembunuhan sebelumnya sampai membuatnya bersembunyi di New York. Tapi sejak September 2001, ia muncul ke hadapan publik dan kembali bersuara.

Kini kondisi kesehatan Salman Rushdie perlahan membaik. Dia sudah lepas ventilator dan bisa berbicara beberapa patah kata.




(tia/dar)

Hide Ads