Satu lagi prestasi ditorehkan oleh seniman Indonesia di mancanegara. Patung perunggu karya seniman asal Talawi, Sumatera Barat, Yunizar mejeng di ajang bergengsi Frieze Sculpture edisi ke-9 di English Gardens, The Regent's Park, London.
Partisipasi seniman Indonesia di pameran seni bergengsi itu berkat bantuan galeri seni bernama Gajah Gallery. Patung berjudul Induk Monster itu telah dipajang sejak 14 September 2021.
Karya seni Yunizar adalah salah satu dari 18 patung yang dipamerkan. Pemilihan karya tahun ini mengangkat tema-tema termasuk arsitektur, struktur kekuatan geopolitik, dan kepedulian terhadap lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Patung Induk Monster dibuat Yunizar sebagai bagian dari seri Monster-nya. Karyanya menggambarkan konsep primordialisme pribadi yang berada di ambang predator dan mangsa.
Yunizar menggambarkan 'monster' yang dilunakkan oleh daya pikatnya yang menyenangkan. Ia membuat makhluknya seperti buaya namun juga punya sisi keibuan.
Bibirnya mengerucut dan matanya menatap tajam ke arah penonton, seolah mengantisipasi permainan lempar tangkap yang cepat.
"Terlepas dari pandangan Induk Monster yang lemah lembut, ia mengandung banyak potensi yang tidak dapat terungkapkan, terutama untuk menunjukkan sebuah keberadaan antara yang alami, dan yang dibuat-buat," kata Yunizar dalam keterangan pers yang diterima detikcom.
Yunizar dikenal sebagai salah satu seniman berpengaruh di kancah seni rupa Indonesia. Lulusan ISI Yogyakarta ini juga anggota dari Kelompok Seni Rupa Jendela yakni kolektif sei kontemporer yang menciptakan karya yang mengutamakan pembebasan pengolahan bentuk, rasa, dan material.
Sebelumnya, Yunizar telah memamerkan karyanya di berbagai negara. Pada 2007, ia menggelar pameran tunggal di Museum Universitas Nasional Singapura (NUS), Singapura.
Frieze Sculpture tahun ini dikurasi oleh Direktur Program di Yorkshire Sculpture Park, Clare Lilley. Dia mengatakan setiap karya seni patung yang ditampilkan dalam Frieze Sculpture punya gambaran yang berbeda tentang praktik seni patung.
"Tahun ini kami mengikutsertakan banyak seniman yang berasal dari Amerika Selatan, Afrika Selatan dan Utara, Indonesia, Pakistan, Amerika Serikat, Kanada, dan dari seluruh Eropa," katanya.
![]() |
Dalam berbagai patung yang dihadirkan, ia melihat ada 'percakapan' menarik tentang melintasi waktu dan geografi. Ada juga banyak pahatan yang berhubungan dengan masalah sosial dan lingkungan.
"Saat kita belajar untuk hidup dengan pandemi dan untuk muncul di ruang publik, Frieze Sculpture 2021 memungkinkan audiens untuk berkumpul bersama dengan aman dan penuh kegembiraan," katanya.
Patung Yunizar berdampingan dengan karya seniman Rasheed Araeen, Daniel Arsham, Anthony Caro, Gisela ColΓ³n, JosΓ© Pedro Croft, Carlos Cruz-Diez, Stoyan Dechev, Ibrahim El- Salahi, Divya Mehra, Annie Morris, Isamu Noguchi, Jorge Otero-Pailos, Solange Pessoa, Vanessa da Silva, Tatiana Wolska, dan Rose Wylie.
Karya seni yang dibuka di English Gardens of the Regents Park, London, mulai 14 September sampai 31 Oktober 2021 secara gratis dan terbuka untuk umum.
Baca juga: Si Wajah Melamun ala Iwan Effendi |
(tia/dar)