ARTJOG 2020 Gelar Edisi Khusus saat Pandemi COVID-19

ARTJOG 2020 Gelar Edisi Khusus saat Pandemi COVID-19

Tia Agnes - detikHot
Senin, 13 Jul 2020 11:27 WIB
Pameran seni artjog MMXIX
ARTJOG menggelar edisi khusus saat pandemi COVID-19 Foto: Elmy Tasya Khairally/detikcom
Jakarta -

Pandemi COVID-19 membuat sejumlah industri menyiasati berbagai cara agar acaranya tetap berjalan. Pada 8 Agustus hingga 10 Oktober 2020, ARTJOG menggelar edisi khusus yang mengusung tema Resilience.

Sebelumnya Heri Pemad Manajemen selaku inisiator ARTJOG sempat mengumumkan untuk menunda pameran seni. Penyelenggara ARTJOG mempublikasikan informasi penundaan ke tahun 2021.

Tapi masa pembatasan sosial saat pandemi Corona tak membuat seniman berhenti berkarya. Pemanfaatan teknologi digital pun dimaksimalkan oleh para pekerja seni.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur ARTJOG, Heri Pemad, menuturkan krisis yang belum usai karena COVID-19 membuat para pekerja seni terus bergerak.

"Kami memberanikan diri untuk menyelenggarakan lagi bukan karena latah untuk mengikuti kebiasaan baru (new normal). Festival tahun ini tidak hanya didasari keinginan untuk bangkit, tapi upaya untuk menguji kembali ketahanan kita, melihat lagi apa-apa yang sudah kami capai sebagai festival yang sudah 12 tahun berjalan," ungkap Heri Pemad, dalam siaran pers yang diterima detikcom, Senin (13/7/2020).

ADVERTISEMENT

Heri Pemad mengatakan edisi khusus Resilience yang digelar pada Agustus ingin melihat apa yang bisa di tengah situasi COVID-19.

Pameran seni di YogyakartaARTJOG menggelar edisi khusus saat pandemi COVID-19 Foto: Nias Uciyanti/d'Traveler

"Kami harus bisa beradaptasi dengan berbagai keadaan, bahkan di masa sulit sekalipun," sambungnya.

Kurator ARTJOG, Agung Hujatnikajennong, mengatakan edisi khusus ARTJOG Resilience tidak hanya menawarkan refleksi artistik saja. Tapi juga menghadirkan semua potensi yang dimiliki ekosistem seni rupa di Indonesia.

"Inspirasi utama untuk tema resiliensi atau ketahanan ini adalah berbagai kerja artistik dan sosial yang dilakukan para seniman di masa pandemi. Banyak seniman bergerak ulang alik tapi tetap terlibat secara sosial dengan masyarakat," tutur Agung Hujatnikajennong.

(Baca halaman berikutnya)


ARTJOG Resilience
Fokus pada Seniman Indonesia

Penyelenggaraan ARTJOG biasanya menghadirkan seniman internasional dan lokal untuk berpartisipasi. Tapi di edisi khusus ARTJOG Resilience, fokus pada seniman Indonesia.

"Hambatan teknis yang disebabkan karena pandemi COVID-19 menyebabkan pengiriman karya dan transportasi seniman internasional ke Yogyakarta menjadi sulit," ungkap kurator ARTJOG, Ignatia Nilu, dalam siaran pers.

Ignatia Nilu kembali melanjutkan, pameran kali ini fokus pada seni rupa Indonesia. Sebagian besar karya yang tampil juga dibuat oleh para seniman di masa pembatasan sosial.

"Secara tidak langsung menjadi refleksi kritis mereka terhadap situasi pandemi di Indonesia," sambung Ignatia Nilu.

Art Jog 11 berlangsung pada 5 Mei-5 Juni 2018 di Jogja National Museum (JNM), Yogyakarta.ARTJOG menggelar edisi khusus saat pandemi COVID-19 Foto: Tia Agnes/ detikHOT

ARTJOG Resilience juga bakal menampilkan konten audio-visual yang berkualitas agar tetap bisa dinikmati dari rumah. Publik juga bisa mengakses pameran secara daring.

Acara lelang amal dan ARTCARE tetap dihadirkan untuk menggalang bantuan finansial bagi seniman Indonesia dan masyarakat yang terkena dampak pandemi. Program tur pameran seni dan meet the artist tetap digelar secara daring.

ARTJOG Resilience digelar di Jogja National Museum dan www.artjog.co.id pada 8 Agustus hingga 10 Oktober 2020.



Simak Video "Video Update Situasi Kasus Covid-19 di Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads