Art Jakarta 2019: 'Angin Segar' Bagi Industri Seni

Review Pameran

Art Jakarta 2019: 'Angin Segar' Bagi Industri Seni

Tia Agnes - detikHot
Minggu, 01 Sep 2019 10:10 WIB
1.

Art Jakarta 2019: 'Angin Segar' Bagi Industri Seni

Art Jakarta 2019: Angin Segar Bagi Industri Seni
Foto: Tia Agnes/detikHOT
Jakarta - Di Indonesia hanya ada dua art fair yang mumpuni kualitasnya, Art Jog dan Art Jakarta (dahulu bernama Bazaar Art Jakarta). Menyambangi art fair pun menjadi kesenangan tersendiri bagi pencinta seni khususnya kolektor.

Di dalam art fair mana pun, mata para pengunjung bakal dimanjakan oleh berbagai karya artsy, menarik, dan menyenangkan. Sama halnya dengan Art Jakarta 2019 yang tahun ini digelar di lokasi yang lebih luas dan megah yakni Jakarta Convention Center (JCC).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan logo dan tim profesional baru di bawah pimpinan Art Fair Director Tom Tandio, penyelenggaraan Art Jakarta yang sudah berlangsung ke-11 kalinya itu membawa 'angin segar' pada dunia seni rupa. Sebanyak 40 galeri seni internasional memboyong karya representasi senimannya ke Ibu Kota, dan 30 lainnya berasal dari Tanah Air.

Yang spesial bukan lagi soal 70 galeri seni yang meningkat tajam ketimbang tahun-tahun sebelumnya, dan 30 persen di antaranya adalah galeri yang baru bergabung. Art Jakarta 2019 lebih spesial lagi karena ada 10 persentasi seniman di 10 titik. Ada siapa saja?

Art Jakarta 2019: 'Angin Segar' bagi Industri SeniFoto: Tia Agnes/detikHOT


Instalasi Eko Nugroho hadir menjadi spotlight pengunjung dengan karya manual bordir dan patung 'alienasi'. Berdampingan dengan Eko, ada instalasi terakota Albert Yonathan yang tersusun repetitif dan seakan mengajak pengunjung untuk kontemplatif.

Ada dua karya video dari teamLab yang dibawa Gajah Gallery. Tidak seinteraktif dari pameran 'teamLab Future Park' di Gandaria City, namun sekali lagi teamLab menunjukkan taringnya di ranah kolaborasi teknologi dan seni. Yang kali ini mengajak pengunjung berinteraksi adalah Isha Hening lewat motion graphics yang memberi pengalaman immersif dari cahaya, warna, dan suara.
Di bagian VIP Lounge, lukisan seniman satu juta dolar I Nyoman Masriadi sengaja dihadirkan di ruang tersebut serta masih dengan figur-figur berwarna hitam kelam. Jangan lupakan booth-booth kecil yang ada di sisi dekat ruang pamer Bekraf. Salah satunya ada Omnispace asal Bandung yang bukan menjual merchandise atau karya berskala kecil dari seniman.

Namun, menawarkan karya seniman lewat sistem pre-order. Senimannya belum buat karya, namun kolektor bisa lebih dahulu memesan. "Kalau bikin pameran kan butuh modal besar ya. Kalau di Bandung banyak menghasilkan seniman tapi kurang distribusi karya, makanya kita open PO," kata Ewing dari Omnispace.

Art Jakarta 2019: 'Angin Segar' bagi Industri SeniFoto: Tia Agnes/detikHOT

Selain itu, ada juga Museum of Toys, Daging Tumbuh hingga Glitch. Tiba di area ART_UNLTD khusus bagi 50 seniman pendatang baru hasil seleksi Bekraf. Ada satu karya yang sejenak seperti berbentuk boneka barbie namun diubah menjadi patung berskala kecil.

Bukan art fair namanya kalau tidak ada lelang yang diadakan. Secara khusus brand OPPO melelang 13 karpet karya 13 seniman Indonesia yang dilelang oleh Phillips Auction dari Hong Kong.

Art Jakarta 2019: 'Angin Segar' bagi Industri SeniFoto: Tia Agnes/detikHOT

Sepanjang dua hari penyelenggaraan, Art Jakarta kian membuktikan posisinya di ranah seni rupa. Rasa 'internasional' yang sebelumnya sempat 'terlupa' di penyelenggaraan sebelumnya kini Art Jakarta kembali sejajar dengan art fair dari Singapura, Hong Kong, maupun negara Asia lainnya.

Pemilihan lokasi di JCC dinilai tepat untuk menyelenggarakan art fair sekelas Art Jakarta. Setiap booth galeri, presentasi spesial, dan alur lalu lintas di setiap lorong Art Jakarta tampak leluasa dilewati. Tak ada lagi sesak pengunjung seperti penyelenggaraan sebelumnya.

Tak ada lagi pengunjung yang sibuk selfie, wefie, maupun foto sana-sini demi mengunggah di media sosial. Mereka yang datang ke Art Jakarta benar-benar pengunjung yang ingin menikmati art fair, tanpa disibukkan oleh kehadiran anak muda penghamba foto Instagramable.

Bagi kamu yang ingin menikmati akhir pekan penuh seni, sudah tepat rasanya kalau memilih untuk menyambangi Art Jakarta 2019. Di hari terakhir Art Jakarta hari ini pintu masuk bakal dibuka pada 13.09 WIB, masih ada dua talkshow lagi yakni soal 'Being Global - Collectors' oleh Art Leader Summit Asia dan diskusi Paviliun Indonesia di Venice Biennale Art 2019. Di akhir acara ada pementasan musik Rubah di Selatan.

Selamat menikmati akhir pekan penuh seni di Art Jakarta 2019, hati-hati jangan kelimpungan sampai salah beli karya yang diinginkan!

Hide Ads