Hana Madness bersuara lantang tentang isu kesehatan mental sejak 2012. Berkarya dengan doodle warna-warni, Hana Madness berpendapat bisa menciptakan perubahan dari sudut pandang seniman disabilitas mental sekaligus pelaku seni.
"Aku nggak berharap bisa menyebarkan, tapi sangat bersyukur bisa membawa perubahan yang sangat positif," kata Hana Madness ketika diwawancarai detikcom, kawasan Cipedak, Jakarta Selatan.
Hana percaya dengan mengangkat suara-suara dengan orang yang memiliki pengalaman disabilitas adalah cara terbaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku percaya mengangkat suara orang-orang dengan pengalaman hidup adalah praktik yang membebaskan 'Mad Liberation', 'Mad Activism' bukan tindakan menggolorofikasi karena ini bukanlah pilihan, kami tidak pernah meminta. Bukan sebuah lifestyle atau mode karena menjadi tren dalam beberapa saat (soal isu kesehatan mental)," katanya.
Menurut penuturan Hana, semangat aktivisme dalam isu kesehatan mental akan memperkaya dari berbagai sudut pandang medis. "Dan yang terpenting orang dengan mental health bersuara soal itu," sambungnya.
Saat ini, Hana merasa suaranya untuk berjuang mengenai kesadaran kesehatan mental masih terbilang panjang. Bahkan ia mengibaratkannya sebagai perjuangan seumur hidup.
"Aku telah menjadikan disabilitas mental dari seorang Hana Madness, sudah sepatutnya dirayakan. Yang bisa dirayakan adalah memang gangguan ini jadi bagian dari diriku secara medis tapi tidak mendefinisikan diriku sepenuhnya. Aku berhak merayakan kemampuan yang dimiliki, berhak merayakan eksistensiku sebagai manusia bahkan berhak bersuara, dapat dilihat atau didengar, berkarya, dan menjadi diriku sendiri," katanya.
Sepanjang kariernya selama 10 tahun di dunia seni, Hana menuturkan berada di jalur rel yang benar. Tak disangka, dia pun bisa masuk ke dalam 'arus utama' dunia seni dan sejajar dengan para seniman non-disabilitas lainnya.
Hal tersebut yang disyukurinya. Lambat laun, namanya kian diundang untuk dapat bekerjasama dengan berbagai brand-brand kenamaan lokal hingga mancanegara sampai berbicara di IDEAFest beberapa waktu yang lalu.
(tia/dar)