Manga One Piece yang terbit perdana hampir dua dekade yang lalu sampai sekarang masih dinikmati. Bagi para penggemar komik yang ditulis Eiichiro Oda tersebut, One Piece masih menempati jajaran nomor satu di industri manga dunia.
Tak ada yang mampu mengalahkan ketenaran dan keunikan dari alur cerita manga One Piece. Komunitas One Piece Indonesia yang berdiri sejak tahun 2010 pun punya kesamaan visi dan kegemaran yang masih dilakoni.
Apa saja sih keunikan manga One Piece yang disukai para anggota tim Komunitas One Piece Indonesia?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendiri Komunitas One Piece Indonesia, Ivan Tio Sadewa, menuturkan ada beberapa hal keunikan tentang One Piece.
"Tema yang diusung One Piece tentang persahabatan jadi masuk ke kehidupan nyata. Kami nggak cuma apresiasi karena sama-sama suka manga atau anime-nya saja. Tapi ternyata kita yang suka manga seperti ini malah cocok untuk berteman dan menimbulkan kekeluargaan yang baru," tutur Ivan Tio, saat dihubungi detikcom, belum lama ini.
![]() |
Ivan Tio yang menjadi pendiri bersama Ade Alwi Hermawan juga melanjutkan cerita dari manga One Piece merupakan petualangan asyik yang layak diikuti.
"Karakter yang konyol, ada banyak hal yang diambil komikus dan tim pembuat One Piece yang memang diambil dari dunia nyata," lanjutnya.
Baca juga: One Piece 998: Chopper Buat Penawar Virus |
Ia mencontohkan karakter God Enel pernah muncul dalam cerita Eiichiro Oda yang mengenakan celana batik berwarna cokelat.
"Hal-hal yang diambil dari dunia nyata membuat imajinasi kita oleh pengarang nggak sekadar imajinasi. Dunia nyata yang ditampilkan ke imajinasi dia, hal-hal yang diambil dari dunia nyata. Akhirnya dunia nyata yang ditampilkan ke dalam imajinasi dia," kata dia.
Dalam cerita One Piece juga memasukkan berbagai hal yang memang ada dalam dunia nyata. Ada persoalan rasialisme, agama, politik, hak asasi manusia, sampai perbatasan wilayah geografi.
Banyak kata-kata dalam dialog One Piece pun ada dalam dunia nyata. Seperti yang dituturkan oleh karakter Eustass Kid soal kekuasaan dunia.
"Persoalan perbudakan, pemerintahan yang selalu dianggap benar. Padahal aturan norma dunianya dikatakan salah tapi karena dia pencipta dunia jadinya dimaafkan. Ini perkataan kaum naga langit yang dikisahkan sebagai kaum pencipta dunia," tuturnya.
Simak artikel berikutnya ya!
(tia/dar)