Ingat Lagi Tragedi Tsunami yang Renggut Nyawa Personel Seventeen

Ingat Lagi Tragedi Tsunami yang Renggut Nyawa Personel Seventeen

Pingkan Anggraini - detikHot
Jumat, 31 Des 2021 14:03 WIB
seventeen
Foto: infografis
Jakarta -

Pada 22 Desember 2018 Banten, Jawa Barat mengalami tsunami yang merenggut nyawa 3 personel Seventeen. Kejadian itu hanya menyisakan Ifan di dalam Seventeen.

Tiga personel yaitu M Awal Purbani (bass), Herman Sikumbang (gitar), Windu Andi Darmawan (drum) ditemukan meninggal dunia usai Tsunami Selat Sunda itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, Ifan Seventeen pun ditemukan juga dalam keadaan tidak baik. Meski selamat dari bencana, Ifan Seventeen sempat merasakan guncangan pada psikisnya.

ADVERTISEMENT

Bukan hanya kehilangan 3 personel bandnya, Ifan Seventeen juga harus ditinggalkan istrinya, Dylan Sahara dalam tragedi yang sama.

Diketahui, saat kejadian itu Seventeen tengah manggung di sebuah acara BUMN di salah satu resort. Terhitung, hingga sekarang kejadian itu sudah berlalu selama 3 tahun.

Saat itu muncul gelombang tsunami dari arah belakang panggung saat Seventeen tengah bernyanyi.

Kejadian itu sangat melukai hati Ifan Seventeen. Ia banyak kehilangan orang tercintanya akibat bencana tersebut.

Masa pemulihan Ifan Seventeen terbilang cukup lama. Bahkan, ia sempat ingin berhenti menjadi musisi.

Setelah 1 tahun kejadian, Ifan Seventeen pun masih merasakan trauma. Ia bahkan belum pernah lagi datang ke pantai.

"Kalau purpose ke pantai itu susah masuk air begitu. Berenang juga sampai sekarang belum pernah aku lakukan," ujar Ifan saat itu.

Tidak hanya itu saja, Ifan Seventeen bahkan ketakutan sampai merinding jika mendengar suara sirine ambulans.

Ifan mengaku telah mengalami trauma yang dalam sehingga sering mendapatkan reaksi ketakutan.

"Aku menjaga saja. Aku kan juga terakhir beberapa bulan setelah kejadian itu dengar sirine ambulans merinding. Takut, reaksinya nggak bagus. Jadi mending nggak dulu," ungkapnya saat itu.

Selama 1 tahun setelah kejadian, kondisi psikis Ifan Seventeen pun membaik. Saat itu ia percaya bahwa waktu perlahan akan menyembuhkan dirinya.

"Banyak berdoa sih. Waktu juga sih pelan-pelan menyembuhkan," tutur Ifan Seventeen saat itu.

Diketahui, gelombang yang menerjang pesisir Banten itu menewaskan sekitar 426 orang dan 7.202 korban luka-luka.

Gelombang itu juga terjadi akibat adanya longsoran dari Gunung Krakatau seluas 64 hektare yang memicu goncangan yang berujung pada tsunami.




(pig/wes)

Hide Ads