Biopik Marilyn Monre Hanya Untuk 17 Tahun ke Atas, Diperankan Ana de Armas

Ana de Armas akan memerankan film biopik Marilyn Monre berjudul Blonde. Rating buat film ini sudah diputuskan oleh MPAA (Motion Pictures Association). Blonde hanya bisa disaksikan oleh penonton berusia 17 tahun ke atas.

The Hollywood Reporter melaporkan, ada banyak adegan dalam film Blonde yang hanya layak disaksikan penonton dewasa. Termasuk di dalamnya adalah konten-konten seksual yang dipilih untuk tetap ditampilkan dalam film.

Sutradara Andrew Dominik sebelumnya sudah meramalkan bahwa film ini akan mendapat rating dewasa (NC-17). Dia pun sudah memaklumi kalau tidak semua orang akan menyukai film ini dan tidak ambil pusing soal itu.

"Ada banyak persyaratan dalam pembuatan film ini. Kalau penonton nggak suka, itu masalah mereka. Ini film dengan rating 17 tahun ke atas tentang Marilyn Monre dan itu yang ingin kalian lihat, kan? Kalian ingin lihat cerita Marilyn Monre dengan rating dewasa," katanya dalam sebuah wawancara dengan Screen Daily bulan lalu.

Film Blonde diadaptasi dari novel Joyce Carol Oates yang juga menceritakan adegan pemerkosaan. Sutradara menyebut Netflix ngotot buat menggaet editor Jennifer Lame, yang sebelumnya menjadi editor buat Tenet, untuk masuk ke proyek ini. Novel Joyce Carol Oates memang fiksi. Dirilis tahun 2000, novel setebal 700 halaman ini menceritakan hidup Marilyn Monre dari imajinasinya.

Ana de Armas menghadiri acara Louis Vuitton Womenswear Spring/Summer 2022 dalam Paris Fashion Week di The Louvre, 5 Oktober 2021. Foto: Getty Images For Louis Vuitton/Pascal Le Segretain

Blonde akan jadi film pertama Netflix yang dapat rating keras 17 tahun ke atas. Dengan mengizinkan film ini diberi rating tersebut, Andrew Dominik amat berterima kasih pada platform streaming tersebut.

"Mudah mendukung sesuatu hal kalau kau sudah menyukainya. Lebih sulit ketika tidak suka. Aku hanya bisa berterima kasih pada Netflix," katanya.

Ana de Armas sebelumnya menceritakan perjuangannya dalam menirukan suara khas Marilyn Monre. Dia berlatih dengan menggunakan teknologi ADR (Automated Dialog Replacement) untuk menyesuaikan suara dengan gerak mulutnya selama sembilan bulan.

"Aku mencobanya! Butuh sembilan bulan untuk aku mempelajari dialek, melatihnya dan melakukan sesi ADR. Itu benar-benar melelahkan dan menyiksa aku. Otak aku benar-benar kering," ujarnya saat diwawancarai The Sunday Times.