Film James Bond erat dengan kesan misogini karena menampilkan supremasi kaum adam terhadap perempuan. Hal tersebut pun kini diubah lewat No Time To Die yang lebih menonjolkan aspek kaum hawa.
Hal itu ditunjukkan dengan bergabungnya Phoebe Waller-Bridge di jajaran penulis naskah. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Lea Seydoux, pemeran Madeleine Swann, di film tersebut.
Menurutnya Lea membawa perubahan segar dan menambah porsi para aktris wanita di film tersebut dan tak hanya menjadi sekadar 'pelayan' James Bond saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Phoebe adalah seorang penulis naskah yang sangat baik dan ia juga aktris yang handal. Aku dan dia seumuran dan ku rasa kita tumbuh dari generasi yang sama."
"Sosok wanita menjadi hal yang menarik di film ini. Salah satunya kita pertama kalinya diperlihatkan karakter wanita yang memiliki kedalaman cerita dan tak hanya untuk melayani James Bond," ungkapnya dalam wawancara bersama detikcom baru-baru ini.
Selain itu aktris asal Perancis itu pun menjelaskan jika ada banyak perubahan yang terjadi pada karakter yang dimainkannya. Ia kini jadi lebih dewasa dan memiliki pengenalan karakter yang lebih mendalam dibandingkan sebelumnya.
Hal tersebut pun membuat Lea Seydoux jadi lebih leluasa memainkan peran tersebut dan emosi yang ditampilkannya di dalam layar.
"Serta bagaimana karakterku digambarkan di dalam film juga berbeda. Ku rasa kali ini ada penggalian karakter dan ia menjadi lebih dewasa. Madeleine menjadi seorang wanita sesungguhnya dan kompleksitas lainnya. Hal itu sangat menarik bagiku dan itu sangat asyik untuk digali lebih dalam," terangnya.
Hal tersebut memang terbukti dengan beberapa peran penting yang jatuh ke tangan para aktris. Selain Lea Seydoux, ada Ana De Armas dan juga Lashana Lynch di dalam film tersebut.
Lashana malah kebagian peran sebagai Nomi, agen 007 yang dipersiapkan untuk menggantikan James Bond. Penasaran bagaimana wawancara dengan Lashana terkait hal ini? Simak terus beritanya di detikHOT!
(ass/mau)