Beyond The Reach menjadi salah satu film yang menempatkan Michael Douglas sebagai antagonis. Ia menjadi seorang penembak yang tak kenal rasa takut.
Sang aktor pernah mengungkapkan bagaimana ia menikmati perannya dalam Beyond The Reach. Menjadi villain bukan sebuah tantangan bagi Michael Douglas. Ia mengaku justru menikmatinya.
"Di sini anda tak memiliki kompas moral. Anda dapat membiarkan diri anda ke arah yang lebih tak terduga. Saya rasa sebagian aktor merasakan hal yang sama ketika memerankan antagonis," ungkap Michael Douglas seperti dilansir Collider.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bisa tampil dan dinilai kejam dalam Beyond The Reach dinilai Michael Douglas menjadi pencapaian yang cemerlang. Jahat tak hanya sekadar jahat seperti mengikuti skenario.
"Sebagian besar aktor, mereka mungkin memiliki penampilan terbaik sebagai penjahat. Anda mencari peran penjahat yang hebat. Saya ingat kembali ke One Flew Over the Cuckoos Nest pada tahun 1975, kami memiliki lima aktris yang menolak peran Nurse Ratched karena itu bukan untuk wanita. Anda tidak bisa menjadi penjahat. Anda harus benar secara politis. Itu salah untuk mengatakan bahwa seorang wanita bisa menjadi pelacur. Tapi, Louise Fletcher bekerja dengan baik," urai Michael Douglas.
Dalam Beyond The Reach, Michael Douglas berperan sebagai seorang pengusaha kaya yang hobi berburu. Suatu ketika ia memutuskan pergi ke padang pasir dipandu seorang pemandu muda yang diperankan aktor Jeremy Irvine.
Momen perburuan itu berakhir tragis ketika tokoh yang diperankan Michael Douglas ini tak sengaja menembak seseorang dan meninggal. Ia mengancam sang pemandu untuk tak membocorkan rahasia insiden tersebut.
Michael Douglas membuat Jeremy Irvine tersiksa di padang pasir tanpa pakaian, makanan dan air dalam Beyond The Reach. Perlakuan yang mendorong batas kemampuan sang protagonis yang diintimidasi.
Beyond The Reach pernah tayang di bioskop di tahun 2014. Usai Beyond The Reach, Michael Douglas mendapatkan peran sebagai ilmuwan dalam Ant-Man yang dibintangi Paul Rudd.
(doc/doc)