Pandji Pragiwaksono Minta Maaf kepada Masyarakat Toraja

Muhammad Ahsan Nurrijal - detikHot
Selasa, 04 Nov 2025 09:12 WIB
Pandji Pragiwaksono Foto: Muhammad Ridho
Jakarta -

Komika Pandji Pragiwaksono secara terbuka menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Toraja atas materi komedinya dalam pertunjukan "Mesakke Bangsaku" pada tahun 2013.

Permintaan maaf ini disampaikan menyusul viralnya kembali potongan video yang memuat materi stand up mengenai tradisi upacara pemakaman Rambu Solo yang sakral bagi masyarakat Toraja.

Permintaan maaf Pandji Pragiwaksono diunggah melalui media sosialnya. Ia mengakui kesalahannya dan mengungkapkan penyesalan yang mendalam.

"Selamat pagi, Indonesia. Terutama untuk masyarakat Toraja yang saya hormati. Dalam beberapa hari terakhir, saya menerima banyak protes dan kemarahan dari masyarakat Toraja terkait sebuah joke dalam pertunjukan Mesakke Bangsaku tahun 2013. Saya membaca dan menerima semua protes serta surat yang ditujukan kepada saya," tulis Pandji Pragiwaksono di Instagram dilihat detikcom, Selasa (4/11/2025).

Komika berusia 46 tahun itu sempat berdialog dengan Rukka Sombolinggi, Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Melalui percakapan tersebut, ia menyadari betapa dalam makna dan nilai budaya Toraja yang telah ia jadikan bahan lawakan.

"Dari obrolan itu, saya menyadari bahwa joke yang saya buat memang ignorant, dan untuk itu saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Toraja yang tersinggung dan merasa dilukai," ucap Pandji Pragiwaksono.

Lebih lanjut, Pandji Pragiwaksono menunjukkan keseriusannya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, baik secara hukum negara maupun hukum adat.

"Saat ini ada dua proses hukum yang berjalan: proses hukum negara, karena adanya laporan ke kepolisian, dan proses hukum adat. Berdasarkan pembicaraan dengan Ibu Rukka, penyelesaian secara adat hanya dapat dilakukan di Toraja," jelasnya.

Pandji Pragiwaksono menyatakan kesediaannya untuk difasilitasi bertemu dengan perwakilan 32 wilayah adat Toraja, meskipun ia juga akan menghormati proses hukum negara jika pertemuan tersebut tidak memungkinkan dari segi waktu.

Di akhir pernyataannya, Pandji Pragiwaksono menyebut kejadian ini sebagai sebuah pelajaran penting. Ia berharap para komika di Indonesia tidak berhenti mengangkat keragaman budaya, namun dengan pendekatan yang lebih berhati-hati.

"Yang penting bukan berhenti membicarakan SARA, tapi bagaimana membicarakannya tanpa merendahkan atau menjelek-jelekkan," pungkasnya.

Saksikan Live DetikPagi:



Simak Video "Video Mengenal Rambu Solo, Adat Toraja yang Diduga Dilecehkan Pandji Pragiwaksono"

(ahs/pus)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork