Pamer kekayaan jangan langsung diartikan ria. Namun, ada 3 hal maksud dari seseorang memperlihatkan kekayaan.
Belakangan sosok pendakwah Ustaz Solmed dan April Jasmine menjadi sorotan karena membicarakan rumah baru mereka yang mewah. Namun, kisah mereka beberapa tahun lalu berbeda karena sempat mengaku perekonomiannya terpuruk.
Memperlihatkan kekayaan di kalangan selebritas lumrah terjadi. Punya hunian mewah, tas branded, kendaraan banyak dan mewah, serta memprlihatkan aset yang lainnya.
Kata Ustaz mengutip nasihat dari Ustaz Ahmad Khan dalam Islam Itu Indah dilihat pada Rabu (10/1/2024). Ketika memperlihatkan kekayaannya, seseorang bisa karena tiga hal, yakni ria, takabur, atau tahadduts bin ni'mah, bersyukur dengan kenikmatan yang diberi Allah SWT.
Berikut penjelasan lengkap Ustaz Ahmad Khan:
Kita mesti memahami lebih dulu, dalam Islam itu ada tiga hal yang beda-beda tipis.
Pertama di dalam Islam ada yang namanya ria. Kedua ada yang namanya takabur atau sifat sombong. Ketiga ada tahadduts bin ni'mah. Tiga hal ini berdekatan dan bedanya tipis banget, hampir sulit dibedakan kalau kita tidak paham.
Pertama itu ria, apa sih ria? Ria itu adalah seseorang yang dia mengharapkan pujian manusia atau mengharapkan kedudukan di hati manusia, tapi dengan amalan akhirat.
Seperti orang yang salat, puasa, dia bersedekah, dia berhaji, dia berjihad di jalan Allah, dia baca Al-Qur'an, tetapi tujuannya bukan karena Allah. Amalan akhirat yang dia kerjakan itu tujuannya dipandang oleh manusia dan mengharapkan sesuatu dari harta mereka. Maka yang begitu dinamakan ria.
Ini hukumnya haram, termasuk daripada sirik kecil yang dilarang oleh Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Amal orang tersebut bisa ditolak dan tidak diterima oleh Allah SWT.
Kedua itu takabur. Takabur ini kata Rasulullah memiliki ciri orang yang sombong atau takabur biasanya dia memiliki sifat menolak kebenaran, sehingga menolak nasihat dari orang lain dan yang kedua cenderung merendahkan orang lain.
Seandainya seseorang itu dia pamernya bukan urusan akhirat, bukan urusan ibadah, maka tidak masuk kategori riya tapi masuknya kategori sombong. Misalnya, dia memamerkan harta, kekayaan, ketampanannya, kecantikannya, popularitasnya, maka ini tidak ada amalan akhirat maka masuknya kategori sambung.
Orang sombong kata Nabi, haram masuk surga seseorang yang di hatinya terdapat sebutir biji sawi daripada sifat sombong.
Ketiga ada namanya tahadduts bin ni'mah. Menceritakan kenikmatan yang Allah berikan kepadanya sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah yang dia gunakan untuk ibadah dan kebaikan. Allah katakan dalam Al-Qur'an dan dari setiap kenikmatan yang Allah berikan kepada kamu maka ceritakan dan bagilah kepada yang lain.
Bila seorang dapat nikmat, misalnya dia beli mobil baru lalu dia pakai buat ke masjid, hadir ke majelis taklim, keliling kampungnya berbagi kebaikan, menceritakan kepada yang lain mendapat nikmat dari Allah, tapi tidak ada niat riya atau pamer sekalipun maka ini adalah tahadduts bin ni'mah dan ini dianjurkan oleh Allah SWT.
Orang kadang mandangnya salah paham. Ada orang keliling pakai mobil baru hadir pengajian, orang yang hatinya kotor akan melihat sesuatu yang kotor, 'Sombong banget itu pamer.' Padahal yang dia yang baru beli itu, dia bersyukur kepada Allah dan tujuannya tahadduts bin ni'mah.
Maka di antara tiga ini yang mana kita?
(pus/wes)