Acara Demi Indonesia memasuki sesi terakhir yakni Beda Cara Bikin Bangga +62 yang diisi oleh Greysia Polii dan Joe Taslim. Sambutan hangat pun langsung diberikan para penonton saat aktor Hollywood dan peraih medali Olimpiade itu muncul di The Hall Senayan City pada Jumat (27/10).
Maju lebih dahulu, Joe Taslim membuka orasinya dengan kata-kata menginspirasi soal bagaimana cara membuat bangga Tanah Air. Menurutnya hal itu tak terbatas pada sebuah prestasi di satu ranah saja, seperti menjadi aktor yang terlibat proyek di Hollywood misalnya.
Ada poin penting yang harus ditumbuhkan sebelumnya dan menjadi pengingat agar tak terbuai dengan prestasi yang diukir yakni nasionalisme. Mantan atlet Judo itu mengungkapkan ucapan sang pelatih yang selalu diingat olehnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya dulu mantan atlet, 12 tahun di timnas, dan ketika saya pindah ke pelatnas di usia SMA, saya baru mengerti soal Nasionalisme. Pelatih dan pembina saya bilang 'di sini (pelatnas) kalian sudah bukan lagi milik orang tua kalian, tapi kalian milik negara. Kalian di sini karena duit negara, karena pajak yang dibayarkan rakyat, kalian harus berjuang demi Indonesia'," kenang Joe Taslim.
Rasa cinta Tanah Air menjadi unsur yang penting yang harus dipahami oleh generasi muda. Hal ini bermanfaat untuk menyaring hal-hal negatif, khususnya dari luar. Jika rasa cinta itu timbul maka cara untuk membuat bangga Indonesia pun akan terbuka lebar.
![]() |
"Nasionalisme itu bukan hanya seperti Greysia Polii yang membanggakan sebagai atlet, tidak hanya saya sebagai aktor. Tapi apapun bidangnya, kalian semua punya tanggung jawab untuk membawa Indonesia ke tempat yang lebih tinggi dan lebih baik lagi. Tanggung jawab kalian sama, karena apa? Untuk bikin bangga Indonesia, kalian harus mulai dari diri sendiri. Bukan dengan hal-hal yang besar, tapi dari diri sendiri. Jadi manusia yang baik, disiplin yang baik, passion yang baik, maka ketika dunia melihat kita, mereka akan melihat kita sebagai orang Indonesia yang baik," lanjut Joe Taslim.
Joe Taslim menceritakan momen terindah yang pernah dialaminya yakni saat berhasil mengibarkan bendera Indonesia dalam ajang SEA Games 2007. Baginya momen itu tak tergantikan bahkan dibandingkan main film Hollywood.
Selanjutnya ada Greysia Polii yang juga menceritakan pengalamannya sebagai seorang atlet sedari usia 5 tahun. 30 tahun berkarier di dunia bulu tangkis, wanita berdarah Minahasa itu pun mengaku sempat merasa tegang saat bisa bertanding di final Olimpiade 2020 di Tokyo. Dimana ia berhasil mengalahkan pasangan ganda asal China yakni Chen Qingchen dan Jia Yifan.
![]() |
Prestasi ini menjadi torehan sejarah untuk Indonesia yang tak pernah dicapai sebelumnya.
"Di dua olimpiade sebelumnya hanya di 8 besar. Saya betul-betul nangis, saya bilang saya nggak mau tanding, saya takut sekali mau masuk lapangan, beban yang amat betul saya hadapi, dengan kekuatan partner saya, tim Indonesia, ada restu dari Tuhan yang izinkan saya, dan partner saya juara saat itu. Hal yang kedua adalah yang dititipkan poin adalah apa pentingnya sih orang untuk berprestasi," katanya.
Pada akhir orasinya, ia pun memberikan penjelasan mengenai arti dari prestasi yang dikutip dari rekan seprofesinya yakni Tracy Trinita. Menurutnya prestasi adalah hasil usaha dari apa yang dikerjakan, besar kecilnya pun tergantung dari siapa yang menghargai.
Ia menitipkan pesan yang sangat indah dan relate bagi generasi muda yang kerap berkutat soal eksistensi diri.
"Prestasi nggak melulu dari hasil kemenangan mungkin kita merasa gagal secara karier. Jangan hidup dengan prestasi masa lalu. Jangan lihat ke kiri dan ke kanan untuk membanding-bandingkan," pungkasnya.
Demi Indonesia didukung oleh BNI, PT. Pertamina (Persero), Bank BRI, Telkom Indonesia, Bank Mandiri, Semen Indonesia Group, PT. Pupuk Indonesia dan MIND ID.
(ass/wes)