Imbas Panjang Promotor Nakal

tim detikhot - detikHot
Jumat, 04 Nov 2022 12:09 WIB
Foto: Penampakan lautan manusia di festival musik 'Bedendang Bergoyang' di Istora Senayan, Jakarta Pusat. Puluhan orang dilaporkan pingsan. (Foto: Dok. Polisi)
Jakarta -

Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Di tengah ramainya konser musik di Jakarta minggu-minggu ini, muncul masalah yang bikin perizinan makin sulit.

Festival musik Berdendang Bergoyang mengakibatkan 27 orang pingsan. Ada dugaan penonton yang datang melebihi kapasitas.

Promotor pun kini dipolisikan. Tapi bukan cuma itu saja, ada imbas panjang yang kini harus dirasakan promotor lain.

"Ya korban itu, korban akibat kelalaian menempatkan orang pada situasi berbahaya," tegas Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin.

Berdendang Bergoyang awalnya meminta izin keramaian ke Satgas COVID-19 sebanyak 5000 penonton. Kemudian perizinan ke Polres Metro Jakarta Pusat sebanyak 3000 orang.

Kenyataannya, Berdendang Bergoyang sampai hari pelaksanaan masih menjual tiket sehingga penonton yang hadir sejumlah 27 ribu orang. Di hari kedua dan ketiga pun festival tersebut dihentikan.

Salah satu yang terdampak adalah konser 30 tahun Dewa 19 yang harus ditunda hingga tahun depan. Ahmad Dhani, pendiri band itu berharap tak ada lagi promotor yang nakal.

"Saya berharap polisi menindak tegas panitia nakal," ungkapnya kepada detikcom.

Asosiasi Promotor Musik Indonesia atau APMI membahas soal konser Dewa 19 yang ditunda karena belum adanya perizinan dari pihak kepolisian. Emil Mahyudin selaku Sekjen APMI menjelaskan, perihal perizinan konser memang berjalan secara pararel.

Biasanya, polisi baru akan menurunkan perizinan beberapa hari sebelum pelaksanaan acara. Hal itu karena polisi melihat keramaian yang sedang terjadi mendekati hari pelaksanaan.



Simak Video "Video: Viral Mobil Jip Yuke Dewa 19 Senggol Bocah di Tasikmalaya"

(nu2/Dep)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork