Via Vallen merasakan duka yang mendalam atas kepergian janin yang dikandungnya. Sejak beberapa pekan terakhir, pedangdut itu menceritakan pengalaman tak mengenakkan yang dialaminya.
Dia bersikukuh untuk mempertahankan janin yang tak berkembang dan tak ada detak jantungnya. Selama ini, ia mengatakan masih berusaha untuk memiliki jabang bayinya dan menolak untuk digugurkan namun ternyata hal itu berujung fatal.
Via Vallen mengatakan sejak melakukan USG pada 1 Oktober, janin yang berusia 8 minggu itu tak ada detak jantung. Dokter menyatakan janin tak berkembang dan harus dikuret.
Tapi Via Vallen mencoba mendatangi dokter kandungan lainnya. Hasilnya tetap sama.
"Dokter juga menyarankan kuret, tapi aku tetap nggak mau. Akhirnya dikasih obat buat keluarin anaknya karena katanya mau ditunggu kayak apa pun juga ya nggak bakal berkembang atau hidup lagi," tulis Via Vallen dalam reels Instagram.
"Tapi, sebagai ibu aku mau nunggu keajaiban. Karena ternyata banyak juga yang pernah punya pengalaman kayak aku, tapi masih ditunggu. Sampai akhirnya bayinya bisa lahir dengan sehat dan selamat. Jadi aku memilih untuk nggak minum obatnya dan menunggu janin ini berkembang," sambungnya.
Akan tetapi, Via Vallen terus kepikiran dengan janinnya. Dia memilih pergi ke spesialis fetomaternal. Hasilnya sama dan dianjurkan untuk dikuret.
Keputusan Via Vallen mempertahankan janin bayinya justru bermasalah kemarin. Dia menceritakan saat dirinya mengalami pendarahan. Setelah mengisi acara di Jakarta ketka pulang ke hotel, ia merasakan sakit perut.
Keadaan semakin parah usai manggung. Akhirnya, ia kembali meminum obat tersebut.
Simak Video "Video: Heboh Pernikahan Anak di Lombok Berujung Ortu Pengantin Dipolisikan"
(tia/pus)