Para komika di Tanah Air kini tengah menjadi sorotan setelah kisruh perihal gugatan paten Open Mic Indonesia yang didaftarkan oleh Ramon Papana.
Banyak komika-komika yang mengeluhkan hal itu dan mencoba menggugatnya kembali. Salah satunya adalah Indra Jegel, komika asal Medan.
Pria yang juga bekerja sebagai aktor tersebut merasa jika banyak teman-teman seprofesinya yang terdampak hal tersebut. Khususnya di daerah-daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jujur kita sangat merasa dirugikan karena berdampak pada kita para komik khususnya di daerah-daerah. Yang kami heran istilah Open Mic bukan di stand up doang, anak-anak mau nge-jam akustikan di cafe kami namanya open mic juga. Kemarin ada seni improve komedi, baca puisi itu juga open mic," paparnya saat ditemui di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Rabu (31/8).
Ia pun merasa sangat heran kenapa bisa ada orang yang mematenkan hal tersebut dengan dalih untuk kepentingan bersama dan agar tak dimanfaatkan orang lain.
Jegel pun memberikan pesan jika selayaknya istilah itu dikembalikan ke publik demi kemaslahatan bersama.
"Terus tiba-tiba ada orang yang mematenkan dengan alibi agar tidak dimanfaatin orang banyak tetapi ketika kita yang make malah disomasi. Jujur-jujuran sih semoga kita bisa membawa kembali open mic kembali ke publik. Open mic milik publik," tegasnya.
Sementara itu, kepada detikcom, Ramon Papana mengaku tidak mengincar uang dari para komika dan lokasi tempat stand up comedy digelar. Ia menyebut somasi itu hanya untuk teguran.
"Saya nggak mau duit, tapi saya mau negur saja jangan sembarangan pakai merek orang. Mereka juga suka diam-diam bikin kok, bagi saya nggak masalah, biarin saja," katanya kepada detikcom lewat sambungan telepon.
Menurut Ramon Papana, khusus untuk komika di Indonesia, penggunaan Open Mic Indonesia boleh saja. Ia hanya meminta mereka untuk izin.
"Mereka anggapnya, 'Nggak boleh sama Om Ramon, kita harus usaha', padahal ada salah paham," ungkap Ramon Papana.
(ass/tia)