Nafkah, kata itu keluar dalam sidang perceraian Ronal Surapradja dan Seruni. Nafkah sudah pasti ada dalam kehidupan pasangan yang sudah menikah.
Permasalahan nafkah bisa menjadi sesuatu yang sensitif dalam rumah tangga. Bahayanya, masalah nafkah bisa memantik pertengkaran.
Kata Ustaz melansir dari penjelasan Habib Usman bin Yahya dalam Islam Itu Indah, laki-laki itu wajib mengeluarkan nafkah kepada tiga hal. Urusan nafkah tak bisa dianggap enteng karena mencakup kemaslahatan keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut penjelasan lengkap Habib Usman bin Yahya:
Nafkah itu wajib diberikan laki-laki kepada orang lain, karena tiga hal. Jadi laki-laki itu wajib memberikan nafkahnya kepada 3 hal, karena apa?
Karena yang pertama ada satu ikatan, dia sudah menikah dia punya seorang istri. Wajib baginya memberikan nafkah untuk istrinya. Wajib baginya mengeluarkan dari pada apa yang dia miliki untuk istrinya.
Kedua, yakni ikatan kerluarga yang di mana bisa terjadi kepada anaknya, terjadi kepada orang tuanya. Apabila orang tuanya tidak mampu, apabila orang tuanya sudah sangat tua tidak mempunyai harta warisan dan lain sebagainya.
Ketiga, laki-laki juga wajib mengeluarkan nafkah kepada kepemilikannya, (seperti) hewannya, yang kerja di rumahnya dan sebagainya.
Terus apa lagi? Wajib bagi seorang suami memberikan nafkah untuk istri dan anaknya. Berikanlah nafkahmu sesuai dengan kemampuanmu.
Jelas, bahwasannya laki-laki itu adalah pemimpin dari setiap wanitanya. Oleh karena itu, Allah SWT melebihkan sebagian mereka, yakni laki-laki atas sebagai wanita yang lain, dengan apa, dengan tujuan karena mereka laki-laki telaah menafkahkan sebagian harta mereka untuk menghidupi keluarganya, untuk menghidupi dari pada aturan yang harus dikeluarkan nafkahnya.
Cukuplah sebagai dosa bagi suami yang dia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya. Nggak boleh tuh, mempunyai seorang suami dia tidak memberikan nafkah terhadap istrinya.
Karena apa tadi? Laki-laki itu pemimpin, laki-laki yang mengatur, laki-laki yang menentukan dari pada setiap kehidupan yang dijalaninya. Untuk menjalankan, menciptakan kebahagiaan, ketenangan dalam rumah tangganya.
Oleh karena itu, kita harus mengerti dan memahami, bahwasannya laki-laki memiliki tanggung jawab yang besar.
Wanita juga harus mengerti dan memahami, laki-laki tersebut adalah suaminya yang berharap akan memberikan kebahagiaannya. Jadi yang namanya suami nggak boleh pelit, harus baik, harus sayang sama istrinya.
(pus/wes)