Sebagai aktor, seseorang haruslah bisa memerankan berbagai karakter sesuai dengan tuntutan yang ada. Maka dari itu, tak heran melihat aktor-aktor profesional menerima memerankan karakter sulit bahkan karakter animasi sekalipun.
Sama halnya dengan Surya Saputra dan Dwi Sasono yang diketahui telah memerankan karakter dalam serial animasi berjudul Ibra.
Ibra sendiri merupakan serial animasi besutan Manara Studios pertama yang menghadirkan cerita bertemakan pesantren. Disajikan dengan membawa nuansa islami yang bertujuan mengenalkan teladan baik bagi seluruh manusia dalam hal akidah, ibadah, dan akhlak dengan cara yang menyenangkan.
"Kita antusias banget melihat sambutan masyarakat saat ini, makanya kita pede untuk menyajikan konten-konten islami dengan kualitas internasional," ujar Archie Hekagery selaku Chief Creative Officer Manara Studios.
Sejumlah aktor ternama seperti Surya Saputra dan Dwi Sasono turut ikut menjadi pengisi suara untuk beberapa karakter pada serial animasi religi tersebut. Ada alasan mengapa sang sutradara memilih mereka.
"Serial Ibra ini kita buat seserius mungkin, voice cast-nya juga kita pilih dan disesuaikan dengan masing-masing karakternya dan alhamdulillah mereka cocok," tutur Archie Hekagery.
Pertama kali mengisi suara karakter animasi, Dwi Sasono merasa hal tersebut merupakan suatu yang baru. Ia tertantang sekaligus menyenangkan jadi bagian tersebut.
"Ini yang pertama kali. Kesan-kesannya ya ini tantangan baru buat aku dan ternyata menyenangkan sekali. Kita dikasih visual yang luas bisa dibayangkan, karena nggak ada wujudnya gitu," kata Dwi.
Dwi Sasono mengungkapkan kesulitan dalam proyek animasi Ibra. Di situ, ia berperan sebagai Toke.
"Aku sih ada kesulitannya, di karakter tonggos jadi ada ganjalannya. Kebetulan aku punya gigi-gigian bekas filmku dulu, karena harus benar-benar nempel, artikulasinya jelas sebagai pemain yang tonggos. Lumayan bikin serek pas rekaman," ujarnya.
Berbeda dari Dwi Sasono, Surya Saputra sendiri sudah beberapa kali mendapat proyek serupa. Namun kali ini, terdapat sedikit perbedaan dalam proses produksinya.
"Ini yang ketiga kali. Cuma yang membedakan kita buat ini dari nol. Yang membedakan lagi kita take-nya bersama-sama, biasanya satu-satu. Buat saya pengalaman yang mengasyikkan, rasanya kayak nyata," kata Surya.
Selain menjadi tontonan yang menyenangkan bagi anak-anak Indonesia, serial Ibra diharapkan pula bisa menjadi contoh baik. Animasi tersebut juga semoga bisa seterkenal Mickey Mouse maupun Transformers.
"Manara ini perusahaan yang dibuat dengan simpel. Kita keluarga muslim bisa mendapat hiburan yang baik, pendidikan yang baik, terutama di bidang dunia animasi atau kartun anak-anak. Kami berharap bisa melahirkan karya-karya yang terbaik agar dunia entertainment Indonesia bisa terangkat, menarik, dan lebih bisa ditonton lebih banyak lagi kayak Mickey Mouse, Transformers," pungkas Arya Widharta selaku Komisaris Manara Studios.
(mau/aay)