Kata Ustaz: Tak Bersalah Dikeroyok hingga Meninggal Itu Mati Syahid

Kata Ustaz: Tak Bersalah Dikeroyok hingga Meninggal Itu Mati Syahid

Tim detikcom - detikHot
Jumat, 11 Feb 2022 06:00 WIB
Buya Yahya menjelaskan hukum orang Islam masuk gereja
Buya Yahya menyorot kejadian remaja 16 tahun dituduh hendak mencuri diteriaki maling, dan dikeroyok sampai meninggal.Foto: dok. Channel YouTube Al-Bahjah TV
Jakarta -

Belakangan muncul berita-berita menyayat hati. Dimana oknum yang tega teriak 'maling' kepada orang tak bersalah.

23 Januari 2022, Kakek Halim berusia 89 tahun, tewas dihakimi massa setelah diteriaki maling oleh oknum pemotor. Kakek Halim yang pada pukul 2.00 WIB mengendarai mobilnya sendiri, sampai dikejar oleh beberapa motor dan satu mobil patroli.

Aksi beberapa motor mengejar mobil Kakek Halim sambil berteriak maling viral di jagat maya. "Maling... maling... maling.... Berhentiin nih ini mobil maling. Maling woi, kejar, kejar," ujar seorang pria dalam video yang viral itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sampai akhirnya mobil Kakek Halim masuk ke daerah Pulo Kambing, Cakung, Jaktim dan terpojok. Kakek Halim yang keluar dari mobil langsung dikeroyok dan meninggal dunia di lokasi. Belasan orang diamankan dan sudah diamankan sosok R yang diduga sebagai provokator.

Kemudian, 5 Februari 2022 seorang remaja berusia 16 tahun di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, meninggal dunia setelah diteriaki maling dan dikeroyok oleh 6 orang menggunakan senjata tajam.

ADVERTISEMENT

LEH, remaja 16 tahun itu pada pukul 23.25 WIB saat malam kejadian nahas itu terjadi naik motor sendirian dan bertemu para pelaku yang sedang nongkrong di sebuah kafe itu kemudian meneriaki korban 'maling' dan mengejarnya.

LEH yang dikenal masih duduk di bangku SMA dan anak baik-baik dituduh hendak mencuri besi.

Kata Ustaz kali ini akan membahas tentang seseorang yang meninggal karena dikeroyok dan tidak bersalah. Melansir dari channel YouTube Buya Yahya dalam segmen Buya Yahya Menjawab, ada pertanyaan yang kisahnya sama seperti LEH. Ada orang tua yang mempertanyakan, 'Apakah anaknya yang meninggal dikeroyok dan tidak bersalah itu masuk dalam orang yang mati syahid?'

Berikut penjelasan Buya Yahya:

Anda (sebagai orang tua) harus tenang setelah ini, anak Anda mati syahid. Dizalimi, dizalimi, mati syahid. Bukan sekadar dosanya dihapus, akan tetapi pahala orang yang berbuat zalim akan ditumpangkan kepada anak Anda.

Memang orang dizalimi di hadapan manusia adalah kasihan. Kasihan dia terzalimi. Tapi di hadapan Allah mulia. Sedetik saat dicabut nyawanya, saat itu menemukan kenikmatan. Kabar gembira untuk Anda seorang ibu yang punya anak mati syahid.

Seorang wanita Arab muslimah, Khansa Ummu Syuhada, mendengar kabar anaknya meninggal dunia, bangga dia. (Anaknya) Meninggal dalam di medan laga. Bangga, memang kesedihan manusia, tapi kalau merenung sejenak saja, 'Anakku saat ini jauh lebih indah, indah, indah. Jauh lebih indah daripada seandainya aku manjakan di dunia dengan kekayaan yang melimpah.' Karena apa? Keindahan yang luar biasa yang tidak bisa dibandingkan dengan saat ini.

Kabar gembira buat Anda yang punya anak meninggal dalam keadaan dianiaya, dia mulia, dia tiada dosa, terhapus dosanya, dan kabar gembira jika anak seperti itu, insyaallah ibundanya kelak akan menyusul ke surga. Bergembiralah Anda. Kemudian Anda jangan... ingat (kejadian itu) wajar, Anda punya ingatan, tentu ingat. Akan tetapi, Anda harus ingat sisi ini. Jangan sampai Anda masuk ke dalam wilayah beda lagi. Mental Anda terganggu, mungkin jadi dendam berkepanjangan, atau mungkin jadi depresi yang merugikan.

Hibur dengan apa yang kami sampaikan. Putra Anda adalah diampuni, dimuliakan Allah, jauh lebih indah daripada di pelukan Anda, di pangkuan Anda.

Semoga Allah mengampuni semuanya. Semoga yang melakukan diberi kesadaran dan tidak melakukan kezaliman pada siapapun. Semoga Allah membersihkan hati kita dari dendam kepada siapapun, semoga Allah menjauhkan kita berbuat zalim pada siapapun.




(pus/wes)

Hide Ads