Banyak orang bilang, lebih menyenangkan menjadi anak orang kaya, daripada orang kaya itu sendiri. Dianggap tidak (terlalu) terasa kerja kerasnya, tapi bisa menikmati hasil yang maksimal. Berbagai fasilitas dan privilese hadir mengisi hari-hari, lagian, masa iya sih, orang tua menelantarkan buah hatinya.
detikHOT pun menanyakan kondisi tersebut kepada Rudy Salim. Pengusaha yang juga eksis di berbagai kanal hiburan digital, sekaligus ayah dari empat orang anak. Bagaimana seorang Rudy Salim menjadi ayah bagi anak-anaknya? Fasilitas apa saja yang diberikannya?
"Saya memperlakukan anak saya senormal mungkin. Saya mau anak-anak saya tahu bahwa tidak ada privilese. Saya nggak mau anak-anak saya memamerkan sesuatu yang bukan hasil dia. Misalnya, ketika nanti mereka besar, di media sosial posting kenikmatan hidup, itu salah. Saya saja sama sekali nggak ada. Semua di Instagram saya mengenai kerja," jelas Rudy Salim ketika bicara dengan detikHOT di showroom Prestige Image Motorcars, Kawasan Pluit, Jakarta Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berapa banyak sih anak orang kaya yang kemudian sukses seperti orang tuanya? Saya nggak mau anak-anak saya seperti itu. Trust-fund Kids tidak salah, tapi coba kalau fund itu bisa digunakan untuk membuat karya atau bisnis, lalu kemudian berhasil. Apalagi ternyata bisa lebih hebat dari bapak kita. Pamernya jangan Cuma jalan-jalan, tapi kerjaannya dulu," tambahnya lagi.
Pengertian trust-fund kids atau trust-fund baby sendiri merujuk pada pengertian anak-anak yang mendapatkan dana perwalian dari orang tuanya, biasanya terjadi pada keluarga kaya dan konglomerat. Namun, pengertian itu seringkali mendapatkan konotasi negatif karena dianggap sebagai anak orang kaya yang tidak melakukan apa-apa selain menghabiskan uang orang tuanya.
Pengusaha kelahiran 1987 yang merintis kerajaan bisnisnya sejak 2006 itu kemudian berpesan, bahwa ke-4 anaknya harus bersusah dahulu, sebelum akhirnya menikmati kehidupan.
"Terimalah asam garam dunia ini, terima kekecewaan. Jalan di tangga yang licin, jatuh dan jatuh lagi. Nggak ada ceritanya tiba-tiba naik ke lantai 2, tanpa terpeleset. Saya bisa menikmati hari ini karena sebelumnya sudah ada keringat dan darah yang bercucuran," pesan Rudy.
Mengenai fasilitas, Rudy Salim bercerita, hal-hal terkait pendidikanlah yang akan dia dukung sepenuhnya. "Edukasi saya nggak bisa kompromi. Saya nggak lulus kuliah, anak saya harus lulus. Mungkin kalau saya lulus, saya lebih berhasil dari ini. Jadi, jangan berpikir nggak sekolah tapi sukses, justru berpikir kalau pendidikannya bagus, jangan-jangan lebih sukses dari yang sekarang."
(mif/wes)