Anya Dwinov Bicara Korban Pelecehan yang Kasusnya Hilang Tanpa Keadilan

Anya Dwinov Bicara Korban Pelecehan yang Kasusnya Hilang Tanpa Keadilan

Pingkan Anggraini - detikHot
Sabtu, 26 Jun 2021 20:07 WIB
Anya Dwinov
Anya Dwinov bicara soal pelecehan seksual. Foto: Noel/detikHOT
Jakarta -

Kasus pelecehan terhadap perempuan kadang kerap hilang begitu saja tanpa keadilan. Banyak orang yang biasa membiarkan kasus tersebut tanpa membawanya ke jalur hukum.

Hal ini sangat disayangkan menurut Anya Dwinov yang merasa ikut menyoroti permasalahan pelecehan di Tanah Air. Anya merasa hal itu bisa menimbulkan banyak kerugian bagi korban.

Tak sedikit dari korban juga kerap melaporkan kasus pelecehan. Namun lagi-lagi, payung hukum terkait pelecehan atau kekerasan pada perempuan masih belum cukup kuat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi Anya tentu hal ini tak dapat didiamkan begitu saja. Efek yang ada pada diri korban akan membekas dalam jangka panjang dan masih banyak konsekuensi lainnya.

ADVERTISEMENT

"Sangat disayangkan ya. Balik lagi, ada sisi psikis yang akan timbul dan merusak hidup untuk korban. Menurut aku tidak bisa dibiarkan dan ditoleransi hal-hal kekerasan. Karena ini akan berefek jangka panjang," tegas Anya Dwinov kepada detikcom saat ditemui di Gedung Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan.

Anya menegaskan, korban juga memiliki banyak kemungkinan akan trauma dengan masa lalunya itu. Tentu hal ini tak dapat ditolerir.

Trauma itu disebut Anya dapat dibawa hingga sang korban berumah tangga. Imbas dari itu semua dapat merubah hidup seseorang hingga keturunannya.

"Trauma itu kan dia bawa dalam kehidupan rumah tanga dia nantinya. Sehingga kasian, anaknya lahir nggak tau apa-apa. Tiba-tiba, dia mendapat perilaku yang menurut dia kok nggak normal ya," tutur Anya.

Berkaitan dengan kasus pelecehan, beberapa publik figur belakangan ini disebut ikut terseret dan bahkan dituding menjadi pelaku.

Sebagai contoh Gofar Hilman hingga Rian D'Masiv. Nama kedua publik figur itu dituding melakukan pelecehan pada perempuan. Hal itu diramaikan melalui sebuah cerita atau pengakuan korban yang beredar di media sosial.

Anya Dwinov pun ikut berkomentar mengenai kejadian yang ramai diperbincangkan itu. Disebut Anya, pelecehan saat ini terlalu ditafsirkan setiap orang secara umum.

Banyak yang merasa dilecehkan, ada juga yang menganggap hal tersebut bukan bagian dari pelecehan.

"Balik lagi memang pelecehan itu terlalu di generalisasi ya menurut aku. Sampai kadang-kadang tindakan yang menurut aku sudah berat kadang-kadang bahasa medianya tetap disebutnya pelecehan," tutur Anya.

Baginya, ketika seseorang digoda melalui siulan atau panggilan menggoda hal itu sudah termasuk pelecehan. Hal ini dapat diminimalisir dengan cara memagari diri dan memberikan batasan dalam pergaulan.

"Apapun itu yang namanya orang melecehkan kita mulai dari cat calling ya. Siul-siul, 'cewek, assalamualaikum sayang', gitu kalau kita lewat di pinggir jalan itu sebenarnya bentuk dari pelecehan verbal. Menurut aku adalah bagaimana kita memagari diri," tegas Anya.




(pig/wes)

Hide Ads