Sinetron Zahra yang tayang di Indosiar menuai protes dari banyak pihak, termasuk juga para artis. Mereka menyayangkan sinetron tersebut mempertontonkan pedofilia dan nikah di bawah umur dengan pemeran yang masih 15 tahun.
Beberapa artis juga ikut bersuara menyayangkan sinetron tersebut memperlihatkan pedofilia. Salah satunya Zaskia Adya Mecca yang juga menyinggung orang tua pemeran Zahra, Ciarachel Fourneaux.
"Sebenernya berat hati post slide bagian 2 karna ngerasa terganggu banget liat fotonya.. but i need to speak up!! Ga tepat rasanya (setelah liat foto tayangan, trailer yang @indosiar post) bahwa materi juga peran yang dimainkan oleh Zahra sebagai istri ke 3 dimana usia dia masih 15tahun..," tulis Zaskia Adya Mecca dalam feed Instagramnya dilihat Rabu (2/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zaskia Adya Mecca berharap kejadian ini bisa menjadi perhatian untuk orang tua pemeran Zahra. Itu dilihat karena anak di bawah umur tidak mungkin menandatangani kontrak seorang diri tanpa persetujuan orang tua.
"Semoga hal ini menjadi concern orang tua Zahra (krn anak dibawah umur belum bisa ttd kontrak sendiri) untuk lebih membantu anak memilih pekerjaan yang tepat, PH yang memproduksi cerita, stasiun tv memberikan tempat untuk tayangan nasional harusnya sejalan dengan keputusan yang ditetapkan oleh pemerintah juga lembaga @kpipusat bisa menyortir semua tayangan nasional dengan lebih tepat krn media audio visual mempunyai pengaruh sangat besar untuk karakter bangsa kita...," tuturnya.
Istri Hanung Bramantyo itu berterima kasih pada masyarakat yang masih peduli dengan tayangan televisi. Khususnya berani protes untuk tayangan televisi yang kurang pantas.
"Tugas kita untuk mengawal tv nasional, ini adalah suguhan entertaiment yang masuk ke segala penjuru rumah.. mungkin untuk kita yang bisa memilih akan mudah mencari tayangan yang tepat dan baik.. tapi banyak orang di pelosok indonesia yang butuh hiburan, ga ada pilihan channel karna jaringan, internet, biaya dll akhirnya melahap tayangan apa saja yang ada... Semoga tayangan Tv nasional kita bisa lebih berkualitas dan mendidik lagi kedepannya...," tegas Zaskia Adya Mecca.
Adanya KPI diharapkan Zaskia Adya Mecca bisa lebih tegas dan ketat mengawasi acara televisi. Terlebih televisi nasional bisa diakses oleh siapa saja, termasuk anak kecil.
Setuju dan mengunggah ulang postingan Zaskia Adya Mecca, Aming juga ikut protes. Aming mengunggah hal yang sama diutarakan oleh Zaskia Adya Mecca.
Dokter Kardiana, juga menyayangkan adanya sinetron seperti itu yang bisa berdampak tidak baik untuk perkembangan anak-anak Indonesia.
"Aiiihh paraahhh bangettt ituuu!!!. Keseell banget yaakk... di saat kita ingin bangsa maju dan dicerdaskan.. namun yg terjadi malah kadang sbaliknya... tayangan2 yg ada, tanpa disadari justru membuat dampak yg sungguh berkebalikan dgn tujuan membuat manusia Indonesia makin cerdas.. sungguh prihatin.. mohon @kpipusat untuk menindaklanjuti hal ini.. agar tidak ditiru dan dijadikan tujuan hidup oleh remaja-remaja belia lainnya.. yg kadang masih lugu dan belum paham, lalu menjadikan apa yg mreka liat di media sebagai panutan.. smoga makin maju #indonesiaku," protesnya.
Mantan artis cilik, Amel Carla juga ikut bersuara. Dia mempertanyakan alasan tim sinetron Zahra memilih pemain yang masih berusia 15 tahun untuk peran seperti itu.
"Kalian semua bisa menggunakan seseorang dengan usia 20 tahun ke atas untuk memerankan tokoh anak SMA, tapi tetap tak bisa mencari aktris 18 tahun ke atas untuk jadi istri ketiga?" komentar Amel Carla.
"TV tuh mustinya berkontribusi meningkatkan kualitas masyarakat, bukan sebaliknya! Oh my...," sambung Becky Tumewu.
Tissa Biani juga mengingatkan soal pemilihan pemeran di bawah umur bukan hal baru dalam dunia sinetron di Indonesia.
"Sebenernya dari dulu sudah banyak cerita kayak gini. Tapi baru sekarang ada perhatiannya. Pemain yang masih di bawah umur banyak berperan menjadi karakter gadis dewasa yang harus melakoni adegan yang tidak sesuai umurnya. Sedangkan kalau kita perhatiin di Indonesia jaman sekarang, orang orang yang di umur 21+ malah banyak mendapatkan peran anak sekolahan. Jadi kebalik," tulis Tissa Biani.
"Mudah-mudahan ini bisa jadi pelajaran buat kita semua pekerja seni," tegasnya.
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sudah meminta keterangan pada pihak Indosiar. KPI menyebut Indosiar bersedia mengganti pemeran Zahra yang masih berusia 15 tahun.
"Indosiar menerima semua masukan dan akan segera mengganti pemeran dalam 3 episode mendatang pada sinetron tersebut," ujar Wakil Ketua KPI Mulyo Hadi Purnomo, kepada wartawan, Rabu (6/2/2021).
Ciarachel Fourneaux atau Lea Chiarachel akan diganti oleh pemain yang usianya lebih pantas. Pastinya usia pemain pengganti Ciarachel harus di atas 18 tahun.
"Terkait usia pemeran, selanjutnya akan menjadi acuan Indosiar ke depan untuk selalu mengingatkan PH (production house) agar memakai pemeran-pemeran usia di atas 18 tahun untuk peran yang sudah menikah," tutur Mulyo.
(pus/nu2)