Ustaz Yusuf Mansur merasakan hal termahal yang hilang selama dirinya berjuang sembuh dari COVID-19 adalah kebebasan. Banyak hal yang awalnya mudah, kini sangat susah dilakukan sendiri.
"Yang paling mahal tentu saja, kebebasan... Bebas mau ke kamar mandi, bebas mau jalan ke sana kemari. Bebas mau begini begitu. Sbb dlm kasus saya, saya msh di tempat tidur. Agaknya masih sampe besok lusaan minimal. Atau malah besoknya lagi, Sabtu," ungkap Ustaz Yusuf Mansur di laman Instagramnya, Kamis (17/12/2020).
Positif COVID-19 membuat Ustaz Yusuf Mansur virus itu bisa ada di mana saja. Apalagi ketika seorang lalai protokol kesehatan, hidup sembarangan sekarang ini bisa menjadi celah virus COVID-19 masuk ke dalam tubuh. Perbanyak zikir dikatakan ustaz Yusuf Mansur bisa menjadi pelindung untuk kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketemu keluarga juga adalah sesuatu yang menjadi faktor yg hrs kwn2 inget ketika idup sembarang dg potensi dtgnya Covid. Kita ga pernah tau ketemu sama siapa yg sesungguhnya ia udah membawa covid buat kwn2. Lbh baik ati2," pesannya.
"Saya kena? Berarti saya kurang? Iya, pastinya. Kurang banget. Tp segini, dah bagus banget. Wong kalo engga, ga ketolong wkt di tgl 9 sd 12. Itu berat2nya," sambung pria yang juga akrab disapa UYM.
Itu adalah hari-hari terberat untuknya saat dinyatakan positif COVID-19. Semua hal terasa sangat dilakukan.
"Wkt msh di rumah, dipake berdiri, jalan, dan sikat gigi, rasanya kayak jalan naek gunung. Ga sepadan. Doa dari banyak orang, trutama orang2 tua, keluarga di rumah, kwn2 dekat, para guru, para jamaah, yg udah dg tulus ikhlas, itu yang membuat saya msh bisa enteng," tuturnya.
Saat tubuh yang awalnya bebas bergerak dan beraktivitas kini sangat sulit, mengingatkan ustaz Yusuf Mansur untuk tidak menyepelekan hal-hal kecil. Dinyatakan positif COVID-19, ustaz Yusuf Mansur mengingat banyak hal yang tanpa sadar dia lupakan.
"Sungguh, begitu banyak juga kita menyepelekan begitu banyak nikmat yang dianggep enteng. Padahal saat nikmat yang dianggep kecil itu, dicabut, baru nyadar, bahwa kita selama ini, jauh dari predikat: Hamba-Nya yang bersyukur. Plus rupanya banyak juga kedurhakaan2, ketidaktaatan, ketidakrajinan ibadah, kemalesan beramal saleh yang menjadikan saya pribadi juga jadi hamba yang lupa diri, ingkar nikmat, lupa nikmat, lalai, ga inget Allah banyak, lupa banyak... Dan kemudian dapetlah pengurangan berbagai pengurangan," tukas Yusuf Mansur.
Diakhir, ustaz Yusuf Mansur mengingatkan untuk tetap menjaga kesehatan. Setidaknya ingat untuk tidak membunuh diri sendiri. Membagikan cerita yang dialaminya, dikatakan ustaz Yusuf Mansur sebagai pesan sayang dari dirinya.
"Jaga diri dari Covid ya. Berjuang. Kalo udah maksimal mah, ya tinggal tawakkal. Allah ya tetep ga milih2. Tp setidaknya, kita ga membunuh diri kita sendiri," tutupnya.
(pus/dar)