Penulis Asal Palestina Adania Shibli Bersuara soal Pembatalan Penghargaan di FBF

Penulis Asal Palestina Adania Shibli Bersuara soal Pembatalan Penghargaan di FBF

Tia Agnes Astuti - detikHot
Rabu, 18 Okt 2023 08:25 WIB
Adania Shibli
Penulis asal Palestina, Adania Shibli. Foto: Courtesy of Internationales Literaturfestival Berlin
Jakarta -

Adania Shibli, penulis asal Palestina yang namanya kian mencuat setelah penghargaan yang bakal diberikan di Frankfurt Book Fair (FBF) dibatalkan hingga memicu kontroversi di dunia, kini bersuara. Dia membantah tudingan Frankfuter Buchemesse dan asosiasi LitProm yang membatalkan penghargaan.

Agensi sastra Adania Shibli, seperti dilansir dari The Guardian, menegaskan keputusan pembatalan penghargaan LiBeraturpreis tidak dibuat atas persetujuannya.

"Jika upacara tersebut diadakan, dia akan mengambil kesempatan untuk merenungkan peran sastra di masa-masa yang kejam dan menyakitkan ini," ucap agensi sastra Adania Shibli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asosiasi LiProm dalam keterangannya akhir pekan lalu mengumumkan akan menunda upacara penghargaan dengan alasan perang yang dimulai oleh Hamas, yang menyebabkan jutaan orang di Israel dan Palestina menderita.

"Langkah ini diambil untuk menunda penghargaan tersebut sebagai keputusan bersama dengan penulis," tegas LitProm.

ADVERTISEMENT

Adanya perbedaan pendapat dan dua suara ini juga membuat 350 penulis di dunia yang mengecam tindakan Frankfurt Book Fair karena telah membungkam Adania Shibli. Ratusan penulis juga mengkritik habis-habisan karena sikap FBF yang pro-Israel.

Seharusnya pada 20 Oktober, Adania Shibli menerima penghargaan LiBeraturpreis 2023, hadiah tahunan yang diberikan kepada penulis perempuan dari Afrika, Asia, Amerika Latin, dan Arab.

Sebuah surat terbuka yang ditandatangani oleh lebih dari 350 penulis termasuk novelis Irlandia Colm TΓ³ibΓ­n, pemenang Pulitzer Amerika-Libya Hisham Matar, novelis Inggris-Pakistan Kamila Shamsie dan sejarawan Inggris William Dalrymple. Mereka memperingatkan penyelenggara pameran buku Frankfurt, dengan mengatakan bahwa mereka mempunyai 'tanggung jawab untuk menciptakan ruang bagi para penulis Palestina untuk berbagi pemikiran, perasaan, refleksi mereka mengenai sastra melalui masa-masa yang mengerikan dan kejam ini, bukan menutupnya'.

Novel Adania Shibli yang diterbitkan dalam bahasa Inggris dengan judul Minor Detail (2020), dipuji oleh LitProm sebagai 'karya seni yang disusun dengan cermat dan menceritakan tentang kekuatan perbatasan dan dampak konflik kekerasan terhadap manusia'.




(tia/pus)

Hide Ads