Semua Mata Tertuju pada Gadis Kretek

Semua Mata Tertuju pada Gadis Kretek

Tia Agnes Astuti - detikHot
Kamis, 28 Sep 2023 08:05 WIB
Novel Gadis Kretek Karya Ratih Kumala
Ratih Kumala saat ditemui detikcom di peluncuran novel Gadis Kretek ke tiga negara Asia yakni Filipina, Thailand, dan Malaysia. Foto: Tia Agnes/ detikcom
Jakarta -

Perjalanan sebuah buku bisa saja mengejutkan penulisnya. Setelah 11 tahun terbit, novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala bakal menjumpai penggemar dalam medium berbeda yakni serial yang bakal tayang di layanan global Netflix pada November 2023.

Gadis Kretek bukan sembarang kisah roman picisan belaka. Bermula dari cerita Pak Raja yang sekarat dan memanggil seseorang yang bukan istrinya. Nama Jeng Yah disebutkannya jelang ajal menanti.

Kisah bergulir, seluk beluk mengenai pendirian Kretek Djagad Raya sampai tiga orang ahli waris yang tak berkutik dengan permintaan Pak Raja diceritakan dengan detail oleh Ratih Kumala. Dia tak segan-segan memasukkan detail yang seakan-seakan membuat pembaca terkejut kalau Ratih bukanlah seorang perokok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bukanlah seorang perokok, tapi keluarga saya pernah membuka bisnis rumahan kretek," ucap Ratih Kumala saat membuka peluncuran novel Gadis Kretek edisi bahasa Thailand, Filipina, dan Malaysia di Hall 1 ICE BSD, Tangerang.

Gadis Kretek yang berlatar mulai dari tahun 1940-an di sebuah kota kecil di Jawa Tengah itu membawa pembacanya kepada satu per satu fakta tentang Jeng Yah. Bagaimana pertemuan sederhana Jeng Yah dan Pak Raja hingga sejarah bangsa yang sedang kemelut saat itu.

ADVERTISEMENT

Kepada detikcom, Ratih mengatakan Gadis Kretek bermula dari riset untuk cerita pendek tapi ketika kembali 'pulang kampung' dan bertemu dengan keluarga terdekat, ia merasa cerita ini membawanya ke dalam bentuk novel.

Novel Gadis Kretek Karya Ratih KumalaRatih Kumala saat peluncuran novel Gadis Kretek ke tiga negara Asia yakni Filipina, Thailand, dan Malaysia. Foto: Tia Agnes/ detikcom

Gadis Kretek pun seakan punya 'nyawa tersendiri'. Ratih mengingat ketika rencana adaptasinya ke series dan bakal diperankan oleh Dian Sastrowardoyo hingga viral di jagat maya, ia masih terkejut karyanya trending.

"Saya juga kadang tersenyum sampai tertawa sendiri, kok bisa yah viral. Kok bisa trending baru-baru, setelah perjalanan panjang 11 tahun ini. Padahal setelah terbit pun penjualan stabil, dan standar-standar saja jalannya, baru-baru ini viral dan trending terus. Tapi saya senang karena jadinya bertemu dengan pembaca baru yang lebih muda," ungkap Ratih.

Novel Gadis Kretek yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada 2012 dan menjadi karya yang masuk dalam sepuluh besar penerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa di tahun yang sama. Sejak diterbitkan hingga saat ini Gadis Kretek telah dicetak 10 kali.

Pada 2019, Ratih Kumala juga mempresentasikan Gadis Kretek di depan forum penerbit dan penulis di Beijing International Book Fair. Novel ini pun sukses diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman, Inggris, Arab, dan tahun ini bakal terbit di tiga negara Asia yakni Filipina, Thailand, dan Malaysia.




(tia/wes)

Hide Ads