Nama sastrawan Remy Sylado tengah dibicarakan karena kondisi kesehatannya yang menurun sejak dua tahun terakhir. Tapi kini novelis Ca Bau Khan itu membaik setelah menjalani operasi hernia kemarin pagi.
Kabar itu dibagikan oleh istri Remy Sylado, Emmy Tambayong kepada detikcom.
"Puji Tuhan, operasi berhasil dan berjalan baik kemarin," ungkapnya, Rabu (19/1/2022).
Saat ini, Remy Sylado tengah beristirahat dan menjalani pemulihan pasca operasi. "Doakan ya, semoga sehat selalu. Sekarang sedang dalam tahap pemulihan," katanya.
Sebelumnya diberitakan setelah mengalami stroke yang ketiga kalinya pada Oktober 2020, Remy Sylado terpaksa harus dirawat di rumah sakit. Tapi dua bulan berikutnya, dokter meminta agar Remy Sylado menjalani perawatan di rumah sembari fisioterapi.
Untuk satu kali fisioterapi di rumah harus mengeluarkan kocek Rp 250 ribu. Setelah dua bulan berjalan, fisioterapi terhenti karena keluarga tidak ada biaya.
Sejak Desember 2020 sampai Januari 2021, keluarga tidak membawa Remy Sylado ke rumah sakit. Ia hanya diberikan obat-obatan herbal untuk meredakan sakit.
Tapi hal itu berubah ketika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjenguk Remy Sylado di kediaman pribadinya kawasan Cipinang, Jakarta Timur, akhir pekan lalu.
Gubernur Anies berjanji bakal membiayai seluruh perawatan Remy Sylado dan kini ia dirawat di kamar VIP RSUD Tarakan.
Emmy Tambayong mengatakan akhirnya bisa bernapas lega karena suaminya mendapatkan perawatan medis lagi.
"Saya sangat bersyukur, sudah putus asa, sudah bingung, uang sudah nggak ada. Untuk kebutuhan saja dari mana, saya cuma pasrah dan berdoa sambil menangis," ucap Emmy.
"Tuhan dengar doa saya, saya juga kaget waktu Mas Yos (Jose Rizal Manua) bilang kalau Pak Gub (Anies Baswedan) sedang dalam perjalanan ke rumah. Di situlah Pak Gubernur bilang nggak usah mikirin biaya, nanti kita (Pemprov DKI) yang urus semuanya. Puji Tuhan," tegasnya.
Saat Anies Baswedan bertanya, kapan terakhir berobat ke rumah sakit, Emmy pun menjawab kalau setahun yang lalu atau tepatnya 30 Desember 2020. Setelahnya, Remy Sylado menjalani perawatan jalan di rumah.
"Dokter suruh pulang karena COVID-19 lagi tinggi-tingginya, dokter suruh pulang untuk menjalani akupuntur dengan listrik. Sudah dijalani selama dua bulan tapi terus berhenti. Disuruh kirim fisioterapi dari rumah sakit, sekali datang Rp 250 ribu, itu selama dua bulan," sambungnya.
Nama Remy Sylado dikenal di dunia sastra tak hanya sebagai seorang sastrawan namun juga mantan wartawan. Sepanjang lima dekade, ia muncul dalam belasan film dan salah satu aktor yang disegani.
Salah satu film terkenal berdasarkan tulisannya adalah Ca-Bau-Kan (2002) dari novel berjudul sama Ca-Bau-Kan: Hanya Sebuah Dosa (1999).
Penampilan impresifnya sebagai aktor dalam drama romantis Tinggal Sesaat Lagi (1986), Akibat Kanker Payudara (1987) dan 2 dari 3 Laki-Laki (1989) membuatnya mendapatkan pujian kritis dan semuanya membuatnya mendapatkan tiga nominasi untuk Piala Citra Festival Film Indonesia sebagai Aktor Pendukung Terbaik.
Remy Sylado juga dikenal sebagai seorang munsyi atau ahli di bidang bahasa. Dia pernah dianugerahi hadiah Kusala Sastra Khatulistiwa 2002 untuk novelnya Kerudung Merah Kirmizi.
Simak Video "Duka Sang Istri Kehilangan Remy Sylado"
(tia/wes)