Cerita Riyana Rizki Rampungkan Kumcer Jangan Pulang Jika Kamu Perempuan

Cerita Riyana Rizki Rampungkan Kumcer Jangan Pulang Jika Kamu Perempuan

Tia Agnes - detikHot
Senin, 15 Nov 2021 13:33 WIB
Buku Kumcer Jangan Pulang Jika Kamu Perempuan Karya Riyana Rizki
Buku Kumcer Jangan Pulang Jika Kamu Perempuan diterbitkan oleh penerbit buku Mojok. Foto: Penerbit Buku Mojok/ Istimewa
Jakarta -

Penulis Riyana Rizki sukses menerbitkan buku kumpulan cerita pendek Jangan Pulang Jika Kamu Perempuan yang diterbitkan oleh penerbit buku Mojok (Mojok Grup).

Untuk menggarap 12 cerpen tersebut, Riyana Rizki membutuhkan waktu selama bertahun-tahun lamanya. Ia memberikan contoh dalam cerpen Ketika Malaikat Maut Mengambil Cuti yang menurutnya paling menantang.

"Ketika Malaikat Maut Mengambil Cuti juga menantang dalam versinya sendiri, cerita ini paling lama usianya. Saya menulisnya antara tahun 2010 atau 2011," cerita Riyana Rizki kepada detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cerita ini tidak selesai, lanjut dia, karena belum menemukan urgensi cuti dan sebagainya. Banyak hal yang bolong dalam cerita sehingga harus diendapkan.

"Perlu sembilan tahun untuk menemukan puing-puing cerita agar para tokoh dan aksinya memiliki motif yang pas dan kuat," katanya.

ADVERTISEMENT

Di cerpen lainnya yang berjudul May, Riyana Rizki sampai membaca banyak artikel ilmiah untuk melihat bagaimana penerjemahan terhadap Medusa.

"Sebab Medusa cukup asing untuk saya dan saya tidak hidup pada konteks dimana mitologi itu dihadirkan," katanya.

Sama halnya dengan cerpen Bocah Terbang dan Anak yang Merasa Hilang yang direkonstruksi dari dongeng Peterpan. Di cerita terbarunya, ia ingin mengajak pembaca agar tak sekadar takut menjadi dewasa saja.

"Tapi cerita-cerita yang mengandung kekerasan di dalamnya adalah cerita-cerita yang menguras energi saya secara fisik dan mental," terangnya.

Dia mengaku harus membangun jarak setelah menulisnya. Lulusan UGM itu mengatakan harus menulis cerita dengan konten kekerasan dan perlu rasa hati-hati.

"Tentu saja untuk menghormati orang-orang yang mungkin mengalami hal yang sama. Saya harap cerita-cerita ini tidak menjadi trigger, jika pun demikian saya ingin pembaca mengambil jarak," tukasnya.

Dalam 12 cerpen tersebut, Riyana Rizki menyajikan belasan cerpen terpilih yang bertalian kuat dengan ragam dongeng, legenda, maupun cerita rakyat. Tak hanya Putri Mandalika saja yang ada di dalam cerita, namun isu-isu tentang perempuan lainnya juga sengaja dihadirkannya.

Riyana Rizki terpilih sebagai Emerging Writer dalam Makassar International Writers Festival 2018. Cerita pendeknya telah dipublikasikan di beberapa media cetak dan online.

Pada Maret 2019, dia menjadi satu dari 50 perempuan pekerja seni yang hadir dalam Peretas Berkumpul 01: PAKAROSO! di Poso, Sulawesi Tengah.




(tia/wes)

Hide Ads