Jakarta Content Week 2021 masih berlangsung sampai 14 Desember 2021 yang menghadirkan ratusan narasumber. Festival yang menggabungkan para pegiat industri kreatif itu mencapai hari ketiga penyelenggaraan.
Salah satu sesi spesial dalam Jakarta Content Week 2021 adalah Lunch n Launch. Kali ini ada pendiri toko buku independen POST Santa sekaligus POST Press, Maesy Ang dan Teddy W Kusuma.
Mereka berbicara soal buku antologi berjudul Cerita Cerita Jakarta yang terbit di awal pandemi mewabah tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maesy Ang mengatakan buku antologi ini merupakan kisah masyarakat yang tinggal di kota Jakarta dan sekitarnya, serta punya pengalaman berbeda tentang Jakarta.
"Para penulis yang berkontribusi di buku ini adalah mereka yang sukses bersiasat dan mampu menertawakan dirinya ketika tinggal di kota Jakarta," ungkap Maesy Ang saat sesi virtual di Jakarta Content Week 2021, Jumat (12/11/2021).
Para penulis yang tergabung dalam proyek buku Cerita Cerita Jakarta adalah Ratri Ninditya, Hanna Fransisca, Sabda Armandio, Utiuts, Dewi Kharisma Michellia, Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, Ben Sohib, Cyntha Hariadi, Afrizal Malna, dan Yusi Avianto Pareanom.
Salah satu cerita yang dihadirkan oleh Ziggy menarik untuk ditelisik. Novelis Di Tanah Lada itu menghadirkan cerita tentang masa kecilnya.
"Cerita Ziggy termasuk yang sedikit sekali diedit. Lebih ke soal teknis saja," tambah Teddy.
"Tokoh-tokoh di dalam buku cerita ini punya posisi moral yang abu-abu. Kalau tokoh problematik yang diglorifikasi kami nggak suka. Tokohnya dalam cerita Ziggy dia tahu dan juga sedikit ngeledek dengan diri sendiri," lanjutnya.
Buku antologi Cerita Cerita Jakarta memuat 10 kisah. Ada sekelompok lansia melakukan petualangan penutup di hari terakhir Istana Boneka beroperasi. Di Kalibata, ibu dan anak mecoba lepas dari hantu masa lalu yang kembali muncul, dari masa mereka hidup di Kramat Tunggak.
Di perempatan Palmerah, dua pengamen di tengah demonstrasi yang berujung bentrok. Bersama-sama, kita akan naik sepeda motor, komuter, taksi, ke kantor imigrasi, ke Sudirman yang tenggelam, ke emperan toko roti di Cikini, melihat dari dekat sepuluh mengalami, membayangkan, dan menuturkan Jakartanya-kota dengan cerita-cerita yang terus bertumbuh, bersilangan, dan tak pernah usai.
Kumpulan cerita pendek ini pertama kali terbit di Inggris sebagai The Book of Jakarta, bagian dari seri Reading the City penerbit Comma Press dan sudah terbit dalam bahasa Indonesia. Lalu apa bakal ada buku dengan seri kota lainnya?
Maesy Ang menceritakan ada banyak pertanyaan yang masuk ke POST Press, soal buku dari seri kota-kota lainnya di Indonesia.
"Jawaban dari kami berdua adalah tidak. Kami berdua warga Jakarta dan ada hubungan erat dengan Jakarta, makanya kami membuat antologi ini. Alangkah baiknya jika cerita serupa muncul dari komunitas lainnya," tandas Maesy Ang.
(tia/dal)