Geliat Buku Digital di Tengah Pandemi, Ancam Buku Cetak?

Geliat Buku Digital di Tengah Pandemi, Ancam Buku Cetak?

tim detikhot - detikHot
Rabu, 10 Nov 2021 11:23 WIB
Silent Demon
Buku Silent Demon Foto: dok detikhot
Jakarta -

Pandemi Corona berdampak pada berbagai sektor, termasuk cara orang mengakses bacaan. Buku digital atau ebook menemukan momentum karena praktis dibaca, di saat toko buku terimbas pembatasan pemerintah. Apakah dengan demikian buku cetak mulai terancam?

Tren peningkatan akses ebook ini dibenarkan oleh Bagus Adam, Digital Publishing dan Multimedia Manager Gramedia. Platform Gramedia Digital mengalami lonjakan pembaca yang pesat.

"Kalo dibandingkan masa sebelum pandemi, rata-rata jumlah pembaca Gramedia Digital meningkat 4 kali lipat, sebagian besar dari pelanggan premium. Genre yang disukai juga ternyata sepertinya menggambarkan perkembangan yang terjadi di masyarakat, " cetusnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya April sampai Juni 2020 di awal pandemi, buku masak melejit karena banyak orang jadi masak di rumah. Lalu bulan Juli sampai Oktober 2020, buku bisnis dan investasi jadi terpopuler, di samping pengembangan diri. Juni sampai Juli kemarin, terjadi kenaikan pembaca buku religi.

Sedangkan buku fiksi seperti novel selalu stabil di jajaran ebook terpopuler. "Kalau ini kan istilahnya hiburan ya, selalu diperlukan orang, " sebut Adam.

ADVERTISEMENT

Apakah dengan perkembangan ini dan kemudahan mengakses ebook menjadikan buku cetak terancam? Grace Situngkir selaku Editor of Fiction penerbit Elex Media Komputindo menilai buku digital terkhusus novel tak mengganggu pasar buku cetak.

"Printed novels sama e-book novels posisinya saling melengkapi, bukan menggantikan. Sebenarnya sebelum pandemi pun e-book akan otomatis kami terbitkan ketika menerbitkan printed novels. Nah, kalau sekarang posisinya ditukar, rilis e-book lebih dulu dan diikuti dengan POD untuk versi printednya, " kata Grace.

POD adalah print on demand di mana buku akan dicetak sesuai pesanan. Menurut Grace, pembaca buku punya selera sendiri-sendiri.

"Kembali ke preferensi masing-masing, ada yang lebih suka versi yang compact dan ringkas, bisa dibaca di mana saja via gawai, mereka akan lebih memilih versi e-book, sementara yang lebih suka aroma buku dan sensasi saat menyentuh buku akan memilih versi printed, " paparnya.

Ia menambahkan ke depannya, juga akan bertambah versi audiobook, sehingga akan lebih banyak pilihan bagi pembaca mau baca fisiknya, baca versi digitalnya, atau 'mendengar' secara digital.

Di sisi lain secara umum, perlakuan dalam menangani buku cetak dan ebook khususnya di Elex Media adalah sama saja. "Perlakuannya secara teknis sama, kualitasnya sebisa mungkin dijaga karena versi e-book ini akan langsung dicetak ketika ada permintaan POD, " tutur Grace.

Buku Digital Marak

Pandemi tak menghalangi penerbitan novel bagi Elex, terutama buku digital karena bisa langsung menyapa pembaca lewat gawai. Beberapa novel yang lolos seleksi ketat dari sekian banyak naskah masuk, diterbitkan langsung secara ebook dan POD dari berbagai genre.

Sebut saja ada Silent Demon, novel genre kriminal yang baru diterbitkan Elex pada bulan September. Silent Demon dengan tokoh utama detektif polisi dan antagonis seorang hacker genius ini mengisahkan teror senjata biologis yang mengancam kota dan warga Jakarta.

Silent Demon yang kisahnya menegangkan dan penuh adegan laga, dicetak sesuai pesanan atau POD dan belum beredar di toko buku karena dirancang digital dan dapat diakses di aplikasi Gramedia Digital dan Google Play Books.

Tema ceritanya cukup kompleks dengan mengusung topik yang saat ini banyak dibahas, dari serangan virus, serangan cyber, kesenjangan sosial, sampai korupsi.

"Belum diketahui apa akan masuk toko buku karena masih situasi pandemi, akan tetapi saat ini dapat mudah diakses langsung di gawai. Tanggapan pembaca cukup baik dan saya bersyukur Silent Demon lolos diterbitkan oleh Elex. Sudah ada puluhan rating masuk di Play Books, " kata pengarangnya, Fino.

Novel digital lain yang diterbitkan misalnya adalah The Veil of Whispering Town karangan Evan Yovian. Evan menilai pada saat ini, didorong oleh kondisi pandemi, perkembangan buku digital sudah menggembirakan.

"Menurut saya, tren ebook saat ini mulai meningkat meski harus diakui sebagian besar orang masih prefer buku cetak. Ebook sudah saling melengkapi dengan buku cetak, " ujar Evan.



Simak Video "Video: Rekomendasi Buku untuk detikers di Hari Buku Nasional 2025"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads