Nama Gabriel Garcia Marquez dikenal di dunia sastra sebagai maestro realisme magis. Novel-novelnya mendunia hingga membawanya sebagai penerima Hadiah Nobel Sastra 1982.
Kabar terbaru bagi para pencinta sastra dan kolektor karyanya karena keluarga mendiang sang penulis bakal menjual barang memorabilia. Lebih dari 400 pakaian dan aksesori dari lemari pakaian Gabriel Garcia Marquez bakal dijual di Meksiko, pekan depan.
Acara yang berjudul The Wardrobe of Garcia Marquez menandai pembukaan pusat budaya atas namanya di kediaman pribadi. Lokasi pusat budaya Gabriel Garcia Marquez berada di Meksiko bagian selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di rumah tersebut, selama bertahun-tahun dia menulis dan berkarya, termasuk ketika karyanya lahir One Hundred Years of Solitude.
Cucu perempuan Gabriel Garcia Marquez, Emilia Garcia Elizondo, yang juga menjadi Kepala Pusat Budaya tersebut mengatakan bakal menyeleksi pakaian dan aksesori yang dijual.
"Dia punya penjahit dan desainer favorit," kata Emilia, dilansir dari AFP, Senin (18/10/2021).
Cucu penulis yang punya nama panggilan Gabo itu kembali melanjutkan ada beberapa coretan di pakaian kakeknya. Misalnya saja sisa spidol di saku jaket atau noda tinta yang tidak hilang.
Penjualan bakal dimulai pada 20 Oktober. Nantinya, hasil pelelangan akan diberikan kepada sebuah yayasan yang membantu anak-anak dari masyarakat adat di Meksiko Selatan.
Gabriel Garcia Marquez meninggal pada 17 April 2014 di usia 87 tahun di Meksio City, tempat pria kelahiran Kolombia itu menjalani sebagian hidupnya, Istrinya meninggal di usia yang sama seperti Marquez pada 15 Agustus 2020.
Salah satu novel Gabriel Garcia Marquez yang terkenal One Hundred Years of Solitude yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Gregory Rabassa pada 1970 sukses terjual lebih dari 10 juta eksemplar.
Novel ini mengisahkan kehidupan tentang sebuah desa Amerika Selatan yang terasing di mana kejadian-kejadian aneh digambarkan sebagai hal-hal yang biasa. Cerita ini jelas mengandung kenyataan yang magis tapi lebih dari itu, karena juga merupakan sebuah refleksi tentang hakikat waktu dan keterasingan.
(tia/dal)