Reda Gaudiamo tak hanya dikenal sebagai musisi yang kerap melakukan musikalisasi puisi Sapardi Djoko Damono saja. Tapi beberapa tahun belakangan, ia juga menulis buku cerita anak yang disukai masyarakat Indonesia.
Serial buku Na Willa (diterbitkan POST Santa) meramaikan industri buku Tanah Air. Sama halnya dengan Aku, Meps, dan Beps yang ditulisnya bersama dengan putri semata wayang bernama Soca Sobitha.
Bukan hal mudah bagi Reda Gaudiamo mengajak putrinya untuk menulis buku, apalagi jika cerita itu ditulis bersama saat Soca masih kecil. Cerita mengenai cara menggaet Soca untuk menulis buku dan aktivitas mendongeng yang dilakoni sejak kecil itu diungkap Reda saat mengisi sesi dalam festival literasi daring Ruang Tengah #Bersama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Festival daring yang digelar Gramedia Pustaka Utama (GPU) sejak 16 Januari 2021 itu menghadirkan puluhan penulis dan narasumber dari berbagai latar belakang.
Dalam sesi virtual yang dihadiri detikcom, Reda Gaudiamo mengatakan sejak kecil aktivitas mendongeng menjadi hal utama bagi sistem mengasuh yang ada di keluarganya.
"Ibu saya mengajarkan untuk mendongeng dan selalu membacakan buku cerita kepada saya. Aktivitas itu yang saya juga tularkan ketika saya punya anak. Setiap malam secara bergantian saya, suami, dan ayah saya membacakan buku kepada Soca," tutur Reda.
Berbagai genre buku dibacakan oleh mereka. Bahkan sejak Reda mengandung Soca, ia kerap membacakan buku cerita.
Mulai dari buku-buku Disney, Winnie the Pooh, buku-buku Bembi yang berbahasa Inggris, sampai buku kumpulan dongeng yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama (GPU).
"Membuat dia sering mendengar dan melihat gambar yang ada di buku cerita. Sudah mulai besar, Soca bosan dengan cerita anak-anak dan mulai membaca buku dengan teks banyak lainnya," tuturnya.
Sampai suatu hari, Reda Gaudiamo mengajak Soca untuk duduk di depan komputer dan menuliskan cerita yang diinginkan. Duet tersebut kini ada dalam buku yang sudah diterbitkan.
Tapi, Reda menceritakan ketika akan menerbitkan buku tersebut, ia butuh waktu lama untuk bernegosiasi dengan Soca.
"Dia bilang, saya baca dulu ceritanya. Oh oke amanlah," ungkap Reda menirukan gaya bicara Soca.
Selain Reda Gaudiamo, para penulis yang hadir dalam festival literasi daring Ruang Tengah #Bersama di antaranya adalah Ellen May, dr. Meta Hanindita, Samuel Ray, Erwin Parengkuan, Eka Kurniawan, Ika Natassa, Achen Chendawati Ny. Liem, psikolog anak Ditha Rachman, Chef Gerry Rudy, Norman Erikson Pasaribu, Chef Salimoz, Juhaeri, Iwan Kenrianto, Aan Mansyur, Theoresia Rumthe, Weslly Johannes, Intan Paramaditha, Ramayda Akmal, Hadi Tuwendi, Jerome Polin, Tsana atau Rintik Sedu, dan Yudi Latif.
Festival Ruang Tengah #Bersama berlangsung sampai 24 Januari 2021.
(tia/srs)