Karya Seni Taring Padi Dituduh Anti-Semit Lagi, Ini Penjelasan ruangrupa

Karya Seni Taring Padi Dituduh Anti-Semit Lagi, Ini Penjelasan ruangrupa

Tia Agnes Astuti - detikHot
Kamis, 18 Agu 2022 14:20 WIB
Cardboards, work of the collective Taring Padi from Indonesia are seen at the Friedrichsplatz square in front of the Fridericianum Museum, one of the venues of the documenta fifteen contemporary art exhibition, in Kassel, central Germany, on June 16, 2022. - documenta 15 tales place in Kassel from June 18 to September 25, 2022 and is curated by the Indonesian artists collective ruangrupa. - RESTRICTED TO EDITORIAL USE - MANDATORY MENTION OF THE ARTIST UPON PUBLICATION - TO ILLUSTRATE THE EVENT AS SPECIFIED IN THE CAPTION (Photo by Ina FASSBENDER / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE - MANDATORY MENTION OF THE ARTIST UPON PUBLICATION - TO ILLUSTRATE THE EVENT AS SPECIFIED IN THE CAPTION / RESTRICTED TO EDITORIAL USE - MANDATORY MENTION OF THE ARTIST UPON PUBLICATION - TO ILLUSTRATE THE EVENT AS SPECIFIED IN THE CAPTION (Photo by INA FASSBENDER/AFP via Getty Images)
Karya seni Taring Padi asal Yogyakarta yang dipajang di Kassel, Jerman di pameran seni rupa kontemporer documenta fifteen. Foto: AFP via Getty Images/INA FASSBENDER
Jakarta -

Karya seni Taring Padi di pameran seni rupa kontemporer terbesar Eropa, documenta15 kembali diterjang isu tak sedap. Setelah mural besar Keadilan Rakyat yang dihapus permanen, kini ada karya seni lainnya.

Berjudul All Mining is Dangerous, karya seni Taring Padi itu dituduh menampilkan citra anti-Semit. Awal pekan ini, Forum Junges DIG, sebuah kelompok pemuda Yahudi Jerman, berkicau di media sosialnya tentang karya tersebut.

Dalam cuitannya, mereka mengatakan telah menemukan lebih banyak citra anti-Semit dalam karya seni Taring Padi di documenta. Kelompok itu memposting citra sebelum dan sesudah dari gambar Taring Padi, yang menampilkan seorang pria mengenakan kippah atau yarmulke. Penutup kepala pria itu dikaburkan oleh selotip hitam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kamu dapat melihat karikatur seorang Yahudi serakah, berhidung panjang, yang diketahui dari publikasi Nazi," cuit Forum Junges DIG di Twitter sembari menyerukan penghapusan karya Taring Padi dari documenta.

Karya seni All Mining is Dangerous itu dibuat pada 2010. Karyanya menggambarkan contoh kerusakan lingkungan akibat pertambangan di Jawa Timur, saat penambangan gas alam oleh Lapindo membuat kota tertutup lumpur pada 2006.

ADVERTISEMENT

Ledakan pipa gas itu menyebabkan semburan lumpur vulkanik yang menyebabkan 10 orang meninggal dan kini kotanya menjadi 'mati'.

documenta fifteen yang digelar setiap 5 tahun sekali di Kassel, Jerman, tahun ini dikuratori oleh kolektif asal Jakarta, ruangrupa. Pameran seni rupa kontemporer terbesar dan yang paling dinantikan oleh pencinta seni Eropa diapresiasi positif saat awal pembukaan.

Tapi isu mengenai anti-Semit atau anti-Yahudi kerap dilontarkan kepada karya seni yang dipamerkan di documenta fifteen. Penghapusan mural Taring Padi menjadi hal bersejarah sepanjang documenta dan skandal sampai mengakibatkan pengunduran diri pemimpin documenta dan ancaman dari berbagai pihak.

(Baca halaman berikutnya)

ruangrupa Bantah Anti-Semit

Kepada detikcom, ruangrupa yang mengkurasi para seniman dan karya seni yang ditampilkan membantah tuduhan terbaru yang dilontarkan kepada Taring Padi.

Ade Darmawan perwakilan dari ruangrupa menuturkan karya seni All Mining is Dangerous merupakan karya yang menceritakan tentang bahaya dunia pertambangan. Sosok yang dituduhkan Forum Junges DIG di Twitter sebenarnya adalah figur Petruk.

"Figur itu inspirasinya dari Petruk. Itu dari lakon Petruk Dadi Ratu yang seperti kita ketahui," kata Ade Darmawan ketika dihubungi detikcom.

Sayangnya, kelompok pemudi Yahudi Jerman melihat figur tersebut dan mengasosiasikannya kepada kaum Yahudi.

"Gara-gara kippah, tapi itu sebenarnya bukan (kippah)," tegasnya.

Ade Darmawan melanjutkan, sebenarnya All Mining is Dangerous yang dibuat tahun 2010 juga menyentil pemimpin agama di Indonesia. "Ada kolusi antara militer, religious leader, dan koorporasi pemerintah," sambungnya.

Setelah penghapusan mural Keadilan Rakyat karya Taring Padi, karya seni kolektif Palestina yang berjudul the Question of Funding juga dituding mendukung gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi pro-Palestina. ruangrupa dan penyelenggara documenta telah membantah tudingan tersebut.

Brosur yang menggambarkan kekerasan terhadap warga Palestina oleh tentara Israel yang dipamerkan kolektif Aljazair, Arsip des Luttes des Femmes en Algerie juga dikecam oleh kelompok Yahudi Jerman. Pihak document menegaskan tidak akan menghapuskan karya tersebut, tapi menambahkan teks penjelasan.



Simak Video "Video: aespa Resmi Comeback dengan Lagu 'Dirty Work'"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads