Narji Ungkap Tantangan Jadi Petani: Fluktuasi Harga hingga Kerugian Besar

Narji Ungkap Tantangan Jadi Petani: Fluktuasi Harga hingga Kerugian Besar

Muhammad Ahsan Nurrijal - detikHot
Selasa, 16 Sep 2025 12:01 WIB
Narji ditemui di kawasan Transmedia, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Senin (15/9/2025).
Narji saat ditemui di TransTV. Foto: Muhammad Ahsan Nurrijal/detikcom
Jakarta -

Komedian yang kini banting setir menjadi petani, Narji, berbagi pandangan mengenai tantangan yang dihadapi para petani di Indonesia.

Menurutnya, persoalan utama bukan lagi pada proses produksi maupun teori, melainkan soal pemasaran dan kepastian harga.

"Tantangannya (menjadi petani), pemerintah tolong perhatikan nasib petani. Mereka jangan diajarkan lagi secara produksi, jangan diajarkan teoritis, tolong pemasarannya, tetapkan harga," kata Narji saat ditemui di Studio Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Senin (15/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Narji menyebut, pemerintah saat ini sudah membuat langkah baik dengan penetapan harga gabah. Namun, ia menilai hal tersebut belum merata pada komoditas lainnya.

"Sekarang sih pemerintah sekarang Alhamdulillah ya udah menetapkan harga gabah. Cuma komoditas yang lain kan belum," tutur Narji.

Ia mencontohkan, beberapa komoditas pertanian yang memerlukan kestabilan harga, agar petani dapat memperhitungkan modal dan keuntungan dengan jelas. Stabilitas harga penting untuk memberikan kepastian dalam usaha tani.

"Umpamanya cabe keriting, itu kan harus ada tingkat kestabilan, bawang merah stabil. Jadi petani itu udah tahu. Gue nanem modal segini bakal dapat untung segini," terang Narji.

Meski begitu, kenyataan di lapangan sering kali berbeda. Fluktuasi harga membuat para petani bisa memperoleh keuntungan besar di satu waktu, tetapi juga bisa mengalami kerugian besar di waktu lain.

"Sekarang kan gak tahu, karena fluktuatif kayak gini kan. Akhirnya petani kadang-kadang kalau lagi untung besar, untung besar. Tapi kalau benar-benar lagi zonk ya zonk," jelasnya.

Narji bahkan mengaku pernah mengalami kerugian besar saat menanam komoditas tertentu. Ia menyebut salah satunya adalah ketika harga jahe merah anjlok saat panen tiba.

"Ya pernah lah (rugi besar). Nanem jahe merah, udah gitu panen, harganya jatuh," pungkasnya.




(ahs/wes)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads